KATA PENGANTAR
Assalammu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh
Puji dan syukur penulis ucapkan atas
kehadirat Allah SWT ,karena atas karunia,taufiq dan hidayah-Nya lah,penulis
dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini dimaksudkan untuk
memenuhi tugas pertama penulis dalam mata kuliah ini, yang alhamdulillah dapat penulis selesaikan
tepat pada waktunya.
Terima kasih penulis ucapkan kepada
pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat tidak hanya untuk penulis ,namun juga untuk pihak-pihak
yang berkenan meluangkan waktunya untuk membaca makalah ini.
Mengingat keterbatasan penulis
sebagai manusia biasa yang tak luput dari salah dan dosa, penulis menyadari
bahwa makalah ini sangat jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritikan dan
saran yang membangun sangat penulis harapkan. Agar kedepannya penulis bisa
lebih baik lagi.
Salah dan khilaf penulis mohon maaf.
kepada Allah, penulis mohon ampun. Wassalammu’alaikum warahmatullahi
wabarakatuh.
Bengkulu,
Juni 2016
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang.......................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah.................................................................................... 2
C.
Tujuan Pembahasan................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Kewirausahaan............................................................................. 3
B. Pengertian Kewirausahaan........................................................................ 5
C. Hakekat Kewirusahaan............................................................................. 8
D. Karakterisik
Kewirausahaan...................................................................... 9
E. Karakteristik
Wirausaha Yang Berhasil.................................................... 11
F. Karakteristik Kegagalan Kewirausahaan.................................................. 14
BAB III PENUTUP
- Kesimpulan................................................................................................ 16
- Saran ......................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kondisi perkembangan ekonomi dunia dan adanya
era pasar bebas menuntut Indonesia untuk dapat menyejajarkan posisinya dengan
dunia luar. Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia adalah
dengan meningkatkan pembangunan ekonomi negeri serta mengurangi ketergantungan
terhadap bangsa lain. Hal ini dapat tercapai salah satunya dengan mengembangkan
kewirausahaan di Indonesa.
Dengan melahirkan banyak wirausaha sukses,
ketergantungan Indonesia terhadap bangsa lain diharapkan dapat berkurang karena
telah mampu menciptakan lapangan baru sendiri dan memenuhi kebutuhannya
sendiri.[1]
Selain itu, dengan hadirnya wirausaha yang sukses mengembangkan usahanya, baik
di kancah nasinal maupun internasional akan mengurangi beban pemerintah pula
dalam rangka mengurangi angka pengangguran.
Dewasa ini, wirausaha-wirausaha sukses telah
mewarnai dunia perekonomian Indonesia. Sebut saja Aburizal Bakrie, Bob Sadino,
Cahirul Tanjung, danmasih banyak lainnya. Selain itu, usaha-usaha kecil pun
semakin banyak berdiri di lingkungan masyarakat. Jelas, kehadiran
wirausaha-wirausaha tersebut di Indonesia dapat memengaruhi serta meningkatkan
pertumbuhan ekonomi Indonesia, menciptakan lapangan kerja, memenuhi kebutuhan,
mengurangi angka pengangguran, dll. Namun, tak serta-merta semua orang yang
menciptakan sebuah usaha pasti menjadi wirausaha sukses yang mampu meringankan
beban pemerintah.
Tentu saja tak mudah menjadi seorang
wirausaha sukses. Berbagai halangan dan masalah selalu mewarnai kisah-kisah
perjalanan bisnis mereka dan mereka dituntut untuk dapat menangani masalah
tersebut dengan cerdas atau menyerah pada masalah dan kalah menjadi wirausaha.
B. Rumusan
Masalah
1. Bagaimana Sejarah Kewirausahaan?
2. Apa Pengertian Kewirausahaan?
3.
Bagaimana Hakekat Kewirusahaan?
4.
Bagaimana Karakterisik
Kewirausahaan?
5.
Bagaimana Karakteristik
Wirausaha Yang Berhasil?
6. Bagimana Karakteristik Kegagalan Kewirausahaan?
C. Tujuan
Penulisan
1. Untuk Mengetahui Sejarah Kewirausahaan.
2. Untuk Mengetahui Pengertian Kewirausahaan.
3.
Untuk Mengetahui Hakekat Kewirusahaan.
4.
Untuk Mengetahui Karakterisik
Kewirausahaan.
5.
Untuk Mengetahui Karakteristik
Wirausaha Yang Berhasil.
6. Untuk Mengetahui Karakteristik Kegagalan Kewirausahaan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Sejarah
Kewirausahaan
Kewirausahaan
berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang, pahlawan, manusia
unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha
adalah perbuatan amal, bekerja, dan berbuat sesuatu. Jadi wirausaha adalah
pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu.
Wirausaha
secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard Castillon pada
tahun 1755. Di luar negeri, istilah kewirausahaan telah dikenal sejak abad 16,
sedangkan di Indonesia baru dikenal pada akhir abad 20. Beberapa istilah
wirausaha seperti di Belanda dikenadengan ondernemer, di
Jerman dikenal dengan unternehmer. Pendidikan
kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa negara seperti Eropa,
Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak 1970-an banyak universitas yang mengajarkan
kewirausahaan atau manajemen usaha kecil. Pada tahun 1980-an, hampir 500
sekolah di Amerika Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan.[2]
DI
Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau
perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan
seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan
formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan
menjadi berkembang.
Sejarah
kewirausahaan dapat dibagi dalam beberapa periode:[3]
1. Periode
awal
Sejarah
kewirausahaan dimulai dari periode awal yang dimotori olehMarcopolo. Dalam
masanya, terdapat dua pihak yakni pihak pasif dan pihak aktif.Pihak pasif
bertindak sebagai pemilik modal dan mereka mengambil keuntunganyang sangat
banyak terhadap pihak aktif. Sedangkan pihak aktif adalah pihak yangmenggunakan
modal tersebut untuk berdagang antara lain dengan mengelilingilautan. Mereka
menghadapi banyak resiko baik fisik maupun sosial akan tetapikeuntungan yang
diperoleh sebesar 25%.
2. Abad
pertengahan
Kewirausahaan
berkembang di periode pertengahan, pada masa iniwirausahawan dilekatkan pada
aktor dan seorang yang mengatur proyek besar.Mereka tidak lagi berhadapan
dengan resiko namun mereka menggunakan sumber daya yang diberikan, yang
biasanya yang diberikan oleh pemerintah. Tipewirausahaawan yang menonjol antara
lain orang yang bekerja dalam bidangarsitektural.
3. Abad
17
Di
abad 17, seorang ekonom,
Richard
Cantillon, menegaskan bahwaseorang wirausahawan adalah seorang pengambil
resiko, dengan melihat perilakumereka yakni membeli pada harga yang tetap namun
menjual dengan harga yangtidak pasti. Ketidakpastian inilah yang disebut dengan
menghadapi resiko.
4. Abad
18
Berlanjut
di abad ke 18, seorang wirausahawan tidak dilekatkan pada pemilikmodal, tetapi
dilekatkan pada orang-orang yang membutuhkan modal. Wirausahawanakan
membutuhkan dana untuk memajukan dan mewujudkan inovasinya. Pada masaitu
dibedakan antara pemilik modal dan wirausahawan sebagai seorang penemu
5. Abad
19
Sedangkan di abad ke 19
dan 20, wirausahawan didefinisikan sebagaiseseorang yang mengorganisasikan dan
mengatur perusahaan untuk meningkatkanpertambahan nilai personal.
6. Abad
10
Pada abad 20, inovasi melekat erat pada
wirausahawan di masa sekarang
B.
Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira
berarti : pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah
beranidan berwatak agung. Usaha, berarti perbuatan amal, bekerja, berbuat
sesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Ini
baru dari segi etimologi (asal usul kata). Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk
baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk
baru, mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya. Dalam lampiran
Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusahan Kecil Nomor
961/KEP/M/XI/1995, dicantumkan bahwa:[4]
1.
Wirausaha
adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilakudan kemampuan
kewirausahaan.
2.
Kewirausahaan
adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha
atau kegiatan yang mengarahpada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan
cara kerja,teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalamrangka
memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih
besar.
Jadi wirausaha itu
mengarah kepada orang yang melakukan usaha/kegiatan sendiri dengan segala
kemampuan yang dimilikinya. Sedangkan kewirausahaan menunjuk kepada sikap
mental yang dimiliki seorang wirausaha dalam melaksanakan usaha/kegiatan.[5]
Kewirausahaan dilihat dari sumber daya yang ada di dalamnya adalah seseorang
yang membawa sumber daya berupa tenaga kerja, material, dan asset lainnya pada
suatu kombinasi yang menambahkan nilai yang lebih besar dari pada sebelumnya
dan juga dilekatkan pada orang yang membawa perubahan, inovasi, dan aturan
baru.
Kewirausahaan dalam
arti proses yang dinamis adalah kewirausahaan merupakan sebuah proses
mengkreasikan dengan menambahkan nilai sesuatu yang dicapai melalui usaha keras
dan waktu yang tepat dengan memperkirakan dana pendukung, fisik, dan resiko
social, dan akan menerima reward yang berupa keuangan dan kepuasan serta
kemandirian personal. Melalui pengertian tersebut terdapat empat hal yang
dimiliki oleh seorang wirausahawan yakni:
1. Proses berkreasi yakni mengkreasikan sesuatu yang baru
dengan menambahkan nilainya. Pertambahan nilai ini tidak hanya diakui oleh
wirausahawan semata namun juga audiens yang akan menggunakan hasil kreasi
tersebut.
2. Komitmen yang tinggi terhadap penggunaan waktu dan
usaha yang diberikan. Semakin besar fokus dan perhatian yang diberikan dalam
usaha ini maka akan mendukung proses kreasi yang akan timbul dalam
kewirausahaan.
3. Memperkirakan resiko yang mungkin timbul. Dalam hal
ini resiko yangmungkin terjadi berkisar pada resiko keuangan, fisik dan resiko
social.
4. Memperoleh reward. Dalam hal ini reward yang
terpenting adalah independensi atau kebebasan yang diikuti dengan kepuasan
pribadi. Sedangkan reward berupa uang biasanya dianggap sebagai suatu bentuk
derajat kesuksesan usahanya.
Berasal
dari kata enterpteneur yang berarti orang yang membeli barang dengan harga
pasti meskipun orang itu belum mengetahui berapa harga barang yang akan dijual.
Wirausaha sering juga disebut wiraswasta yang artinya sifat-sifat keberanian,
keutamaan, keteladanan dalam mengambil resiko yang bersumber pada kemampuan
sendiri. Meski demikian wirausaha dan wiraswasta sebenarnya memiliki arti yang
berbeda.
Wiraswasta
tidak memiliki visi pengembangan usaha sedangkan wirausaha mampu terus
berkembang dan mencoba usaha lainnya. Istilah lainnya yang semakna dengan
wirausaha adalah wiraswasta. Istilah wiraswasta lebih sering dipakai dan lebih
dikenal daripada wirausaha. Padahal, keduanya bermakna sama dan merupakan padanan
dari kata entrepreneur. Kata wiraswasta berasal dari gabungan wira-swa-sta
dalam bahasa sansekerta. Wira berarti utama, gagah, luhur, berani, teladan,
atau pejuang; swa berarti sendiri atau mandiri; sta berarti berdiri; swasta
berarti berdiri ditas kaki sendiri atau dengan kata lain berdiri di atas
kemampuan sendiri. Sedangkan wirausahawan mengandung arti secara harfah, wira
berarti berani dan usaha berarti daya upaya atau dengan kata lain wirausaha
adalah kemampuan atau keberanian yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan
menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan untuk
mengambil tindakan yang tepat dan mengambil keuntungan dalam rangka meraih
kesuksesan.[6]
Kewirausahaan
memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli atau sumber acuan karena
berbeda-beda titik berat dan penekanannya. Richard Cantillon (1775) misalnya,
mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-employment).
Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya
pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi
inikewirausahaan adalah lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi
risiko atau ketidakpastian. Berbeda dengan para ahli lainnya, menurut Penrose
(1963) kegiatan kewirausahaan mencakup indentfikasi peluang-peluang di dalam
sistem ekonomi sedangkan menurut Harvey Leibenstein (1968, 1979) kewirausahaan
mencakup kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan
perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi
dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya dan
menurut Peter Drucker, kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu
yang baru dan berbeda.
Menurut
Dan Steinhoff dan John F. Burgess (1993:35) wirausaha adalah orang yang
mengorganisir, mengelola dan berani menanggung resiko untuk menciptakan usaha
baru dan peluang berusaha. Secara esensi pengertian entrepreneurship adalah
suatu sikap mental, pandangan, wawasan serta pola pikir dan pola tindak
seseorang terhadap tugas-tugas yang menjadi tanggungjawabnya dan selalu
berorientasi kepada pelanggan. Atau dapat juga diartikan sebagai semua tindakan
dari seseorang yang mampu memberi nilai terhadap tugas dan tanggungjawabnya.
Adapun
kewirausahaan merupakan sikap mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dalam
berusaha untuk memajukan karya baktinya dalam rangka upaya meningkatkan
pendapatan di dalam kegiatan usahanya. Selain itu kewirausahan adalah kemampuan
kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari
peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk
menciptakan seuatu yang baru dan berbeda (create new and different) melaui
berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam
menghadapi tantangan hidup. Pada hakekatnya kewirausahaan adalah sifat, ciri,
dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan.
C. Hakekat Kewirusahaan
Dari
beberapa konsep yang ada ada 6 hakekat penting kewirausahaan sebagai berikut (
Suryana,2003 : 13), yaitu :[7]
1.
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang
dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses,
dan hasil bisnis (Acmad Sanusi, 1994).
2.
Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru
dan berbeda (ability to create the new and different) (Drucker, 1959).
3.
Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi
dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan
(Zimmerer. 1996).
4.
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu
usaha (start-up phase) dan perkembangan usaha (venture growth) (Soeharto
Prawiro, 1997).
5.
Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru
(creative), dan sesuatu yang berbeda (inovative) yang bermanfaat memberi nilai
lebih.
6.
Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber melaui cara-cara baru dan berbeda untuk
memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara
mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru
untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki
produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan
kepuasan kepada konsumen.
D.
Karakterisik
Kewirausahaan
1.
Ciri Umum Kewirausahaan
Ciri-ciri
umum kewirausahaan dapat dilihat dari berbagai aspek kepribadian, seperti jiwa,
watak, sikap dan perilaku seseorang. Ciri-ciri kewirausahaan meliputi enam
komponen penting, yaitu:
a. Percaya
diri
Memiliki
kepercayaan diri yang kuat, ketidakbergantungan terhadap orang lain, dan
individualistis.
b. Berorientasi
pada hasil
Kebutuhan
untuk berprestasi, berorientasi laba, mempunyai dorongan kuat, energik, tekun
dan tabah, bertekat kerja keras serta inisiatif.
c. Berani
mengambil resiko
Mampu
mengambil resiko yang wajar.
d. Kepemimpinan
Berjiwa
kepemimpinan, mudah beradaptasi dengan orang lain dan terbuka terhadap saran
serta kritik.
e. Keorisinalitasan
Inovatif,
kreatif dan flesksibel.
f. Berorientasi
pada masa depan
Memiliki
visi dan perspektif terhadap masa depan.
2.
Menurut M. Scarborough dan
Thomas W. Zimmerer (1993:6-7) terdapat delapan karakteristik kewirausahaan yang
meliputi hal-hal sebgai berikut:
a. Rasa
tnggung jawab (desire for responbility).
b. Memilih
resiko yng moderat (preference for moderate risk).
c. Percaya
diri terhadap kemampuan sendiri (confidence in their sbility to succes).
d. Menghendaki
umpan balik segera (desire for immediate feedback).
e. Semngat
dan kerja keras (high levelof energy).
f. Berorientasi
kedepan (future orientation).
g. Memiliki
keterampilan berorganisasi (skill at arganizing).
h. Menghargai
prestasi (value of achievement over money).
3.
Arthur Kuriloff dan Jhon M.
Mempil (1993:20), mengemukaan karakteristik
dalam bentuk nilai-nilai dan perilaku kewirausahaan seperti berikut:
a. Komitmen.
b. Resiko
Moderat.
c. Melihat
peluang.
d. Objektivitas.
e. Umpan
balik.
f. Optimisme.
g. Uang.
h. Manajemen
proaktif.[8]
4.
Vernon A. Musselman (1989:
155), Wasty Sumanto (1989), dan Geoffrey
Meredith (1989: 5), mengemukakan ciri-ciri kewirausahaan dilihat dari kepribadian jiwa, watak, sikap
dan perilakunya dapat dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut:
a. Memiliki
keinginan yang kuat untuk berdiri sendiri.
b. Memiliki
kemauan utuk mrngambil resiko.
c. Memiliki
kemampuan untuk belajar dari pengalaman.
d. Mampu
memotivasi diri sendiri.
e. Memiliki
semngat untuk bersaing.
f. Memiliki
orientasi terhadap kerja keras.
g. Memiliki
kepercayaan diri yang besar.
h. Memiliki
dorongan untuk berprestasi.
i.
Tingkat energi yang tinggi.
j.
Tegas.
k. Yakin
terhadap kemauan diri sendiri.
5.
Wasty Sumanto (1989:5)
menanmbah ciri-ciri yang ke-12 dan ke-13, yaitu:
a. Tidak
suka uluran tangan dari pemerintah/pihak lain dalam masyarakat.
b. Tidak
bergantung pada alam dan berusaha untuk tidak mudah menyerah
6.
Geoffrey Meredith (1989:5)
menambahkan ciri ke-14 sampai dengan ke-16, yaitu sebgai berikut:
a. Kepeimpinan.
b. Keorinalitasan.
c. Berorientasi
ke masa epan dan penuh gagasan.[9]
E.
Karakteristik
Wirausaha Yang Berhasil
Keberhasilan
adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu kegagalan ke kegagalan
berikutnya tanpa kehilangan semangat. Sukses, setiap orang pasti ingin sukses,
tidak ada satupun didunia ini yang bermimpi tidak ingin sukses.
Wirausahawan
yang berhasil atau sukses pada umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:[10]
1. Motif
Berprestasi Tinggi
Seorang
wirausahawan selalu berprinsip bahwa apa yang dilakukan merupakan usaha optimal
untuk menghasilkan nilai maksimal. Artinya, wirausahawan melakukan sesuatu hal
secra tidak asal-asalan, sekalipun hal tersebut dapat dilakukan oleh orang
lain. Nilai dan prestasi merupakanhal yang membedakan antara hasil kryanya
sebagai seorang wirausahawan dengan orang lain yang tidak memiliki jiwa berwirausaha.
2. Perspektif
ke Depan
Sukses
adalah sebuah proses bukan tujuan. Apa yang kita usahakan, idam-idamkan,
impikan, inginkan, dan cita-citakan harus memnuhi syarat sebgai berikut:
a. Specifik,
artinya harus jelas dan spesifik seperti apa yang ingin kita wujudkan.
b. Measurable,
artinya harus terukur atau dapat diitung besarannya, berapa banyak dan berapa
besar.
c. Achievable,
artinya harus dapat dicapai, jangan mengangan-angankan sesuatu yang tidak
mungkin dicapai dengan kemampuan kita.
d. Reality-based,
artinya berdasarkan pada realitas yang ada, harus menyesuaikan dengan kondisi
yang ada, baik kemampuan maupuntuntutannya saat ini.
e. Time-frame, artinya
memiliki jangka waktu tertentu, misalnya berapa lama, dan kapan harus tercapai,
semua kegiatan harus ada jangka waktu samapai pencapaian waktunya.
Arah pandangan wirausahawan juga harus
berorietasi ke masa depan. Keberhasila atau kegaglan wirausahwan akan dapat
dilihat dari aspek perspektif ke depan.
3. Kreativitas
Tinggi
Wirausahawan
umumnya memiliki daya kreasi dan inovasi yang lebih tinggidaripada
nonworausahawan. Hal-hal yang belum terpikirkn oleh orang lain sudah
terpikirkan olehnya dan wirausahwan mampu membuat hasil inovasinya menjadi
permintaan. Seseorang yang memiliki kreativitas tinggi biasanya selalu berimajinasi,
bermimipi bagaimana menciptkan sesuatu yang belum ada sebelumnya.
4. Perilaku
Inovasi Tinggi
Seorang
wirausahawan harus segera menerjemahkan mimpi-mimpinya menjadi inovasi untuk
mengembangkan bisnis. Inovasi adalah kreativitas yang diterjemahkan menjadi
sesuatu yang dapat dimplimentasikan dan memberikan nilai tambah atas sumberdaya
yang kita miliki. Jadi, untuk senantiasa dapat berinovasi, kita memerlukan
kecaerdasan kreatif. Caranya adalah dengan berlatih untuk senantiasa berpikir
sehingga kita dapat menggali sumber kreativitas dam intusi bisnis.
5. Tanggung
Jawab
Ide
dan perilaku seorang wirausahawan tidak terlepas dari tuntutan dan tanggung
jawab. Indikator atau ciri-ciri orang yang bertanggung jawab adalah:
a. Berdisiplin
b. Penuh
Komitmen
c. Bersungguh-sungguh
d. Tidak
suka bohong (jujur)
e. Beredikasi
tinggi
f. Konsisten
6. Selalu
Mencari Peluang
Mencari
peluang tidak berarti peluang sudah ada, tetapi wirausahawan harus menciptakan
sendiri peluang, yaitu dengan menciptakan sesuatu yang berbeda dan sesuatu yang
lebih bermanfaat serta mudah digunakan.Untuk itulah, lmu pengetahuan dan
teknologi senantiasa berkembang.. Setiap perubahan yang terjadi dalam kehidupan
adalah bagian dan proses alami untuk membantu kita dalam belajar, berubah, dan
bertumbuh ke arah yang lebih baik.[11]
F.
Karakteristik Kegagalan
Kewirausahaan
Kegagalan
adalah awal dari kesuksesan dan apabila seseorang menyerah dari kegagalan
berarti dia tidak tahu bahwa kesuksesan sudah sangat dekat dua kalimat ini
seharusnya bisa menyadarkan kita untuk tidak pernah menyerah. Adapun Karakteristik Kegagalan Kewirausahaan sebagai berikut :
1. Kurangnya dana untuk modal.
Tidak semua kegagalan disebabkan karena modal yang
tidak ada, akan tetapi sebagian besar kegagalan itu ada karena kurangnya dana.
2. Kurangnya pengalaman dalam bidang bisnis.
Berikan suatu jabatan kepada ahlinya, dengan kata lain
tempatkan sesuatu pada tempatnya.
3. Tidak adanya perencanaan yang tepat dan matang.
Dalam berwirausaha, merencanakan sesuatu, atau
menyusun sesuatu perlu disiapkan sebelumnya.
4. Tidak cocoknya minat terhadap bidang usaha yang sedang
digeluti (diteliti).
Terkait dengan penjelasan point b diatas, yaitu
menempatkan sesuatu pada tempatnya, termasuk tempatkan minat dan bakat dimana
orang itu berminat dan berbakat agar usaha atau pekerjaan yang dilakukan
menjadi sahabat dan dapat ditekuni dengan baik.[12]
Sebab-Sebab Kegagalan Dalam Menjalannkan Kewirausahaan
1.
Kurang
ulet dan cepat putus asa, sedangkan kita harus dituntut untuk rajin, tekun,
sabar, dan jangan putus asa.
2.
Kurang
tekun dan teliti.
3.
Kurangnya
pengawasan.
4.
Kemacetan
yang sering terjadi.
5.
Pelayanan
yang kurang baik.
6.
Tidak
jujur dan kurang cekatan.
7.
Kurang
inisiatif dan kurang kreatif.
8.
Kekeliruan
dalam memilih lapangan usaha.
9.
Menyamakan
perusahaan sebagai badan sosial, karena salah satu ciri-ciri kalau orang
berbisnis harus kikir, kalau badan sosial, ikhlas beramal, karena apabila
perusahaan jadi kikir maka ia jelas irit.
10. Banyak pemborosan dan penyimpangan.
11. Kurang dapat menyesuaikan dengan selera konsumen.
12. Sulit memisahkan antara harta pribadi dengan harta
perusahaan.
13. Mengambil kredit tanpa pertimbangan yang matang.
14. Memulai usaha tanpa pengalaman dan modal pinjaman.
15. Banyaknya piutang ragu-ragu.
16. Kekeliruan menghitung harga pokok. Dalam melakukan
suatu usaha penjualan harus menghitung berapa banyak harga pokok.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Wirausaha memang menjadi
salah satu solusi menambah penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Banyak macam usaha yang bisa
dilakukan, dari mulai usaha sampingan untuk sekedar menambah
penghasilan tetap yang
sudah ada, atau
bisa menjadikan sebagai penghasilan utama.
DI
Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau
perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan
seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan
formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan
menjadi berkembang.
Kewirausahaan merupakan sikap mental dan
sifat jiwa yang selalu aktif dalam berusaha untuk memajukan karya baktinya
dalam rangka upaya meningkatkan pendapatan di dalam kegiatan usahanya. Selain
itu kewirausahan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar,
kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses.
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira
berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, berbudi luhur, berani dan berwatak
agung. Di dalam kamus besar bahasa Indonesia itu dikatakan bahwa kewirausahaan
adalah:
1. Orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru.
2. Menentukan cara produksi baru.
3. Meyusun operasi untuk mengadakan produk baru.
4.
Mengatur
permodalan operasinya serta memasarkannya.
B.
Saran
Demikian yang dapat kami sampaikan dan
tulisan dalam makalah ini , jika ada kekurangan maka kami selaku penulis
memohon maaf yang sebesar besarnya serta besar harapan kami untuk mendapatkan
saran-saran yang bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA
Suryana, Kewirausahaan, Kiat Dan Proses
MenujuSukses. Jakarta :Penerbit Salemba Empat.
Benedicta
Prihatin Dwi, Riyanti. (2003). Kewirausahaan
Dari Sudut Pandang. Psikologi Kepribadian. Jakarta
: Grasindo.
Henry
Faizal, Noor.( 2007). Ekonomi manajerial.
Jakarta: PT
Raja Grafindo
Persada.
Ina Primiana. (2009). Menggerakkan
sektor riil UKM &industri .Bandung :Alfabeta.
Tulus
Tambunan. 2002. Perdagangan Internasional dan Neraca Pembayaran: Teori dan
Temuan Empiris. Jakarta: LP3ES
Meredith, G. Goffrey, 1996, Kewirausahaan:
Teori dan praktis, Jakarta, Pustaka Binaman Pressindo
[3] Benedicta Prihatin
Dwi, Riyanti. (2003). Kewirausahaan
Dari Sudut Pandang. Psikologi Kepribadian. Jakarta
: Grasindo.hal.41
[5] Benedicta Prihatin
Dwi, Riyanti. (2003). Kewirausahaan
Dari Sudut Pandang. Psikologi Kepribadian. Jakarta
: Grasindo.hal.69
[6] Tulus Tambunan. 2002.
Perdagangan Internasional dan Neraca Pembayaran: Teori dan Temuan Empiris.
Jakarta: LP3ES.hal.55
[8] Meredith,
G. Goffrey, 1996, Kewirausahaan: Teori dan praktis, Jakarta, Pustaka Binaman
Pressindo.hal.81
[11] Tulus Tambunan. 2002.
Perdagangan Internasional dan Neraca Pembayaran: Teori dan Temuan Empiris.
Jakarta: LP3ES.hal.201
[12] Meredith,
G. Goffrey, 1996, Kewirausahaan: Teori dan praktis, Jakarta, Pustaka Binaman
Pressindo.hal.105
good job.
ReplyDeletemy blog
Bagus makalahnya
ReplyDeleteBagus makalahnya
ReplyDelete