Sunday, June 26, 2016

Keseimbangan Perekonomian Terbuka





BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Analisis mengenai penentuan kegiatan ekonomi Negara, belum tentu sesuai dengan realiti yang sebenarnya oleh karena kegiatan ekonomi yang digambarkan belum sepenuhnya sesuai dengan keadaan dalam perekonomian.  Dua kegiatan pengeluaran yang penting dalam setiap ekonomi, yaitu ekspor dan impor. Oleh karena itu analisis mengenai keseimbangan pendapatan nasional perlu disempurnakan dengan memperhatikan pula efek kegiatan perdagangan luar negeri, yaitu ekspor dan impor terhadap pengeluaran agregat, pendapatan nasional dan tingkat kegiatan suatu perekonomian. Apabila kegiatan ekspor dan impor diperhitungkan dalam penentuan keseimbangan pendapatan nasional, maka analisis mengenai kegiatan ekonomi dalam suatu Negara telah sepenuhnya menggambarkan keadaan yang sebenarnya wujud dalam realitas.
Ketika perekonomian disebut, “terbuka,” berarti pengeluaran negara di tiap tahun tertentu tidak sama dengan output barang dan jasanya. Suatu negara bisa melakukan pengeluaran lebih banyak ketimbang produksinya dengan meminjam dari luar negeri, atau bisa melakukan pengeluaran lebih kecil dari produksinya dan memberi pinjaman pada negara lain.
Pada perekonomian terbuka, di dalam perekonomian terdapat empat sektor pelaku yaitu, sektor rumah tangga, sektor perusahaan, sektor pemerintah, dan sektor luar negeri. Untuk menentukan besarnya pendapatan nasional pada perekonomian terbuka sama dengan perkonomian tiga sektor, yaitu dengan menjumlahkan pengeluaran dari sektor-sektor ekonomi. Pengeluaran sektor luar negeri ini berupa ekspor (X) dan impor (M) dan selisih antara nilai ekspor dengan nilai impor (X-M) disebut dengan ekspor netto. Besar kecilnya permintaan barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara oleh negara lain sangat tergantung pada tingkat pendapatan mereka. Oleh karena itu, dalam ekonomi makro permintaan ekspor dianggap tetap.


B.     Rumusan Masalah
1.      Apa Pengertian Perekonomian Terbuka?
2.      Bagaiamana Sirkulasi Aliran Pendapatan Perekonomian Terbuka?
3.      Apa Saja Syarat Keseimbangan Perekonomian Terbuka?
4.      Bagaimana Keseimbangan Dalam Perekonomian Terbuka?
5.      Apa Saja Perubahan-Perubahan Keseimbangan?


C.    Tujuan Penulisan
1.      Agar Mengetahui Pengertian Perekonomian Terbuka.
2.      Agar Mengetahui Sirkulasi Aliran Pendapatan Perekonomian Terbuka.
3.      Agar Mengetahui Syarat Keseimbangan Perekonomian Terbuka.
4.      Agar Mengetahui Keseimbangan Dalam Perekonomian Terbuka.
5.      Agar Mengetahui Perubahan-Perubahan Keseimbangan.





BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Perekonomian Terbuka
        Perekonomian terbuka adalah perekonomian yang melibatkan diri dalam perdagangan internasional (ekspor dan impor) barang dan jasa serta modal dengan negara-negara lain. Ketika perekonomian disebut, “terbuka,” berarti pengeluaran negara di tiap tahun tertentu tidak sama dengan output barang dan jasanya. Suatu negara bisa melakukan pengeluaran lebih banyak ketimbang produksinya dengan meminjam dari luar negeri, atau bisa melakukan pengeluaran lebih kecil dari produksinya dan memberi pinjaman pada negara lain. Mari kita lihat perhitungan pendapatan nasional untuk menjelaskannya.
        Rumus Umum Dalam Penentuan Pendapatan Nasional pada perekonomian terbuka   Y = C + I + G + NX  Kurangi C dan G dari kedua sisi untuk mendapatkan Y – C – G = I + NX.  Ingat bahwa Y – C – G adalah tabungan nasional S, jumlah tabungan perseorangan, Y – T – C, dan tabungan masyarakat , T – G, di mana T adalah pajak. S = I + NX Dengan mengurangi  I dari kedua sisi persamaan tersebut, kita bisa menulis identitas perhitungan pendapatan nasional sebagai S – I = NX
Keterangan :
Y                =   Pendapatan Nasional
C               =  Konsumsi Rumah Tangga
I                 =  Investasi sektor usaha dan Rumah tangga
G               = Pengeluaran Pemerintah
NX             = Ekspor netto atau permintaan luar negeri netto
                    (EX – IM)  / Neraca Perdagangan
ü  Y –C – G    =    S ( Tabungan Nasional )
        Setelah beberapa manipulasi, identitas pos pendapatan nasional dapat ditulis ulang sebagai : NX = Y - (C + I + G)
Persamaan ini menunjukkan bahwa dalam perekonomian terbuka,  pengeluaran domestik tidak perlu sama dengan output barang dan jasa. Jika output melebihi pengeluaran domestik, kita mengekspor selisihnya : ekspor neto adalah positif. Jika output kurang dari pengeluaran domestik,  kita mengimpor selisihnya : ekspor neto adalah negatif.
1.      Neraca Perdagangan Bilateral
Neraca perdagangan bilateral antara dua negara berarti bahwa nilai apa yang satu negara jual ke negara lain sama dengan nilai apa yang dibeli  dari negara itu. Contohnya, ada neraca perdagangan bilateral antara Amerika Serikat (AS) dan Cina jika AS membeli sepasang sepatu dari Cina seharga $300, tapi juga menjual jeans ke Cina seharga $300. Suatu negara bisa punya defisit dan surplus perdagangan besar dengan berbagai negara tapi punya perdagangan berimbang keseluruhan.Contoh, ada perdagangan berimbang keseluruhan jika AS jual jeans $300 ke  Jepang, Jepang jual jok mobil $300 ke Cina, dan Cina jual sepatu $300 ke AS. Pada kasus ini, tiap negara yang membeli sesuatu tanpa menjual sesuatu ke negara yang sama punya defisit perdagangan bilateral. Tapi, tiap negara punya perdagangan berimbang keseluruhan, mengekspor dan mengimpor barang seharga $300.
2.      Tabungan dan Investasi dalam Perekonomian terbuka Kecil
       Telah diurai bahwa neraca perdagangan sama dengan arus modal ke luar neto, yang lalu sama dengan tabungan dikurangi investasi. Model kita berfokus pada tabungan dan investasi. Kita gunakan bagian model dari  Bab 3, tapi tak mengasumsikan tingkat bunga riil menyeimbangkan tabungan dan investasi. Sebaliknya, kita biarkan perekonomian mengalami defisit perdagangan dan meminjam dari negara lain, atau mengalami surplus perdagangan dan memberi pinjaman pada negara lain. Misal perekonomian terbuka kecil dengan mobilitas modal sempurna di mana tingkat bunga di dalamnya sama dengan tingkat bunga dunia r*, dinotasikan r = r*.
       Dalam perekonomian tertutup, yang menentukan tingkat bunga adalah keseimbangan tabungan domestik dan investasi—dan dunia, seperti perekonomian tertutup karenanya, keseimbangan tabungan dunia dan investasi dunia menentukan tingkat bunga dunia.
Persamaan :
Y = Y = F(K, L) 
Output perekonomian Y ditentukan oleh faktor-faktor produksi dan fungsi  produksi
C = C (Y-T) = Konsumsi berhubungan secara positif dengan pendapatan disposabel (Y - T).
I = I(r) = Investasi berhubungan secara negatif dengan tingkat bunga riil r.
NX = (Y-C-G) - I = Pendapatan Nasional / Neraca Perdagangan
atau NX = S – I  diekspresikan dalam tabungan dan investasi
       Mensubstitusi tiga asumsi dan asumsi bahwa tingkat bunga sama denga tingkat bunga dunia, r*.  NX = (Y-C(Y-T) - G) - I (r*)   =     NX =  S - I (r*) Persamaan ini menunjukkan bahwa neraca perdagangan ditentukan oleh selisih antara tabungan dan investasi pada tingkat bunga dunia.
       Di perekonomian tertutup, r menyeimbangkan tabungan dan investasi. Di perekonomian terbuka kecil, tingkat bunga ditentukan pasar keuangan dunia. Selisih antara tabungan dan investasi menentukan neraca perdagangan. Di kasus ini, karena r* diatas rtertutup dan tabungan melebihi investasi,ada surplus perdagangan. Jadi, pada perdagangan berimbang, kenaikan tingkat bunga dunia karena ekspansi fiskal luar negeri menyebabkan surplus perdagangan. Jika tingkat bunga dunia berkurang ke r* ', I akan melebihi S dan akan ada defisit perdagangan.
3.      Eskpansi fiskal dalam Negeri pada Perekonomian Terbuka Kecil
       Kebijakan fiskal dalam negeri pertama-tama, perhatikanlah apa yang terjadi pada perekonomian terbuka kecil jika pemerintah menambah pengeluaran domestik dengan meningkatkan belanja pemerintah. Kenaikan dalam G mengurangi tabungan Nasional, Karena S = Y – C – G . dengan tingkat bunga Rill dunia yang tidak berubah, investasi hatus dibiayai dengan meminjam dari luar negeri. Karena NX = S – I , maka penurunan S akan menurunkan NX, perekonomian sekarang mengalami defisit perdagangan.
       Logika yang sama juga berlaku untuk penurunan Pajak.pemotongan pajak akan mengurangi T meningkatkan perdangan Disposibel Y – T , mendorong konsumsi dan mengurangi tabungan Nasional. (meskipun sebagian besar dari pemotongan pajak berubah menjadi tabungan swasta, namun jumlah tabungan publik menurun sebesar jumlah pemotongan pajak : secara total, tabungan menurun.) karena NX = S – I, maka pengurangan tabungan Nasional akan mengurangi NX.
4.      Eskpansi Fiskal Luar Negeri Pada Perekonomian Terbuka Kecil
       Kebijakan fiskal luar negeri perhatikanlah apa yang terjadi pada perekonomian terbuka kecil ketika negara lain meningkatkan belanja pemerintahannya. Jika negara lain ini adalah bagian kecil dari perekonomian dunia maka perubahan fiskal tidak terlalu berpengaruh pada Negara-Negara lainnya. Namun jika negara lain ini merupakan bagian besar dari perekonomian Dunia, kenaikan belanja pemerintahannya akan mengurangi tabungan dunia. Penurunan tabungan dunia akan menyebabkan tingkat bunga dunia naik, seperti yang kita lihat di model perekonomian tertutup.
       Kenaikan tngakat bunga dunia akan meningkatka biaya untuk berutang dan, dengan demikian, mengurangi investasi dalam perekonmian terbuka kecil. Karena tidak ada perubahan dalam tabungan domestik, maka tabungan S sekarang melebihi investasi I, penurunan I juga harus meningkatkan NX. Jadi, mengurangi tabungan luar negeri dapat menyebabkan surplus perdagangan dalam negeri.
5.      Pergeseran Kurva Investasi Pada Perekonomian Terbuka Kecil
       Pergeseran ke kanan pada kurva investasi dari I(r)1 ke  I(r)2 meningkatkan jumlah investasi pada tingkat bunga dunia r*.  Akibatnya, investasi melebihi tabungan I > S, yang berarti perekonomian meminjam dari luar negeri dan mengalami defisit perdagangan.


B.     Sirkulasi Aliran Pendapatan Perekonomian Terbuka
             Perekonomian terbuka atau perekonomian empat sektor adalah suatu sistem ekonomi yang melakukan kegiatan ekspor dan impor dengan Negara-negara lain di dunia ini, karena kegiatan ekspor dan impor merupakan bagian yang pentingnya dalam kegiatan setiap perekonomian. Dalam ekonomi yang melakukan perdagangan luar negeri, aliran pendapatan dan pengeluaran dapat dijelaskan sebagai berikut : apabila aliran aliran pendapatan dan pengeluaran diperhatikan maka akan didapati bahwa aliran yang berlaku dalam perekonomian terbuka adalah berbeda dengan perekonomian tiga sector sebagai akibar dari wujudnya kegiatan ekspor dan impor.
             Secara fisik, ekspor diartikan sebagai pengiriman dan penjualan barang-barang buatan dalam negeri ke luar Negara-negara lain. Pengiriman ini akan menimbulkan aliran pengeluaran yang masuk ke sector perusahaan. Dengan demikian pengeluaran agregat akan meningkat sebagai akibat dari kegiatan mengekspor barang dan jasa dan pada akhirnya keadaan ini akan menyebabkan peningkatan dalam pendapatan nasional.
             Secara fisik, impor merupakan pembelian dan pemasukkan barang dari luar negeri ke dalam negeri atau ke dalam suatu perekonomian. Aliran barang ininakan menimbulkan aliran keluar dari aliran pengeluaran dari sector rumah tangga ke sector perusahaan. Aliran keluar ini yang akan menyebabkan menurunya pendapatan nasional.
             Sebagaimana dari penjelasan sebelumnya, bahwa ekspor dan impor mempengaruhi kegiatan dalam suatu perekonomian dan sirkulasi pendapatan yang berlaku. Penggunaan faktor-faktor produksi oleh sector perusahaan akan mewujudkan aliran pendapatan ke sector rumah tangga. Aliran pendapatan ini meliputi gaji dan upah, sewa, bunga dan keuntungan lainnya. Dapat disimpulkan bahwa dalam perekonomian terbuka pengeluaran agregat meliputi lima jenis pengeluaran, yaitu :
1.      Pengeluaran konsumsi rumah tangga k eats barang barang yang dihasilkan didalam negeri. (Cdn)
2.      Investasi perusahaan (I) untuk menambah kapasitas sector perusahaan menghasilkan barang dan jasa.
3.      Pengeluaran pemerintah ke atas barang dan jasa yang diperoleh didalam negeri. (G)
4.      Ekspor, yaitu pembelian Negara lain ke atas barang buatan perusahaan-perusahaan didalam negeri. (X)
5.      Barang impor, yaitu barang yang dibeli dari luar negeri. (M)
             Dengan demikian komponen pengeluaran agregat dalam perekonomian terbuka adalah pengeluaran rumah tangga ke atas barang buatan dalam negeri, investasi, pengeluaran pemerintah, pengeluaran ke atas barang buatan dalam negeri (ekspor). Pengeluaran agregat ini tersebut (AE) dapat dinyatakan dengan menggunakan rumus :
AE = Cdn + I + G + X + M

C.    Syarat Keseimbangan Perekonomian Terbuka
Syarat keseimbangan dalam perekonomian terbuka :
1.      Efek perubahan ekspor dan impor terhadap keseimbangan pendapatan.
2.      Suatu contoh angka untuk menunjukan keseimbangan dalam perekonomian terbuka dan perubahan keseimbangan tersebut.
Keseimbangan pendaparan nasional akan dicapai apa keadaan dimana :
1.      Penawaran agregat sama dengan pengerluaran agregat.
Dalam perekonomian terbuka barang dan jasa yang diperjual-belikan di dalam negeri terdiri dari dua golongan barang, yaitu  :
a.       Yang di produksi di dalam negeri dan meliputi pendapatan nasional (Y)
b.      Yang di impor dari luar negeri.
Dengan demikian dalam perekonomian terbuka penawaran agregat (AS) terdiri dari pendapatan nasional (Y) dan impor (M), dalam rumus :
AS = Y + M
Sirkulasi aliran pendapatan dalam perekonomian terbuka telah menunjukkan bahwa pengeluaran agregat (AE( meliputi lima komponen berikut : pengeluaran rumah tangga ke atas barang produksi dalam negeri (Cdn), investasi swasta (I), pengeluaran pemerintah (G), ekspor (X), dan pengeluaran k eats impor (M), dalam rumus :
AE = Cdn + I + G + X + M
Pengeluaran rumah tangga terdiri dari pengeluaran ke atas barang dalam negeri (C) dan pengeluaran ke atas barang impor. Maka dalam perekonomian terbuka berlaku persamaan berikut :
C = Cdn + M atau AE = C + I + G + X
Dalam setiap perekonomian keseimbangan pendapatan nasional dicapai apabila penawaran agregat (AE). Dengan demikian, dlam perekonomian terbuka keseimbangan pendapatan nasional akan tercapai apabila :
Y + M = C + I + G + X atau Y = C + I + G + ( X – M )
2.      Suntikan dan bocoran dalam perekonomian terbuka
Dalam pendekatan suntikan bocoran, keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian terbuka dicapai dalam keadaan berikut :
I + G + X = S + T + M
Untuk menentukan keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian terbuka diperlukan pencapaian dalam kesamaan, yaitu pendapata nasional (Y) yang telah dikurangi oleh pajak pendapatan perusahaan serta pendapatan nasional yang mengalir ke sector rumah tangga dikurangi pula oleh pajak pendapatan individu. Sisa yang diperoleh merupakan pendapatan disposebel (Yd). maka dengan rumus :
Yd = Y – Pajak perusahaan – Pajak Individu Atau Yd = Y – T

D.    Keseimbangan Dalam Perekonomian Terbuka
       Ada pernyataan mengenai keseimbangan pendapat nasional dalam perekonomian terbuka, yaitu apabila dimisalkan perekonomian tersebut terdiri dari tiga sector, keseimbangan pendapat nasional akan dicapai pada keadaan Y = C + I + G. Dan apabila perekonomian ini berubah menjadi ekonomi terbuka, akan timbul dua aliran pengeluaran baru, yaitu ekspor dan impor. Ekspor akan menambah pengeluaran agregat manakala impor akan mengurangi pengeluaran agregat.
      Dengan demikian, apabila perekonomian berubah dari ekonomi tertutup ke ekonomi terbuka, pengeluaran agregat akan bertambah semakin banyak Ekspor Neto, yaitu sebanyak ( X – M ). Nilai Ekspor Neto ini perlu ditambahkan kepada fungsi pengeluaran agregat untuk perekonomian tertutup ( AE = C + I + G ). Dan akan diperoleh fungsi pengeluaran agregat untuk ekomoni empat sector, yaitu AE = C + I + G + ( X – M ).
      Akibat dari perubahan keseimbangan pendapatan nasional ini menyebabkan pendapatan nasional meningkat (pendapatan nasional dalam perekonomian tertutup) menjadi pendapatan nasional untuk perekonomian terbuka. Dan bahwa fungsi AE = C + I + G + ( X – M ) tidak sejajar dengan AE = C + I + G dan dengan konsumsi (C). Keadaan demikian berlaku karena impor (M) nilainya sebanding dengan pendapatan nasional, maka fungsi dari AE = C + I + G + ( X – M ) lebih landai.
      Misalkan keseimbangan pendapatan nasional menurut pendekatan bocoran yaitu, jika apabila ekonomi terdiri dari tiga sector maka perubahan dari perekonomian tertutup menjadi perekonomian terbuka, menyebabkan :
1.      Suntikan bertambah sebanyak X, dari I + G menjadi I + G + X. perubahan sejajar karena ekspor adalah pengeluaran otonomi.
2.      Bocoran bertambah sebanyak M, dari S + T dan semakin menjauhi S + T karena M adalah pengeluaran terpengaruh (sebanding dengan pendapatan nasional).

E.     Perubahan-Perubahan Keseimbangan
      Perubahan yang terjadi pada pengeluaran rumah tangga,perubahan komponen-komponen suntikan (I, G, dan X) dan perubahan komponen-komponen bocoran (S,T, atau M) akan menimbulkan perubahan ke atas keseimbangan pendapatan nasional. Kenaikan dalam pengeluaran rumah tangga, investasi, pengeluaran pemerintah atau ekspor akan menaikkan pendapatan nasional. Kenaikan pengeluaran agregat juga akan menimbulkan proses multiplier sehingga pada akhirnya menyebabkan pertambahan pendapatan nasional adalah lebih besar dari pertambahan pengeluaran agregat yang berlaku. Dalam ekonomi empat sector nilai multiplier adalah lebih kecil dari dalam ekonomi tiga sector.sebabnya adalaha karena dalam perekonomian terbuka misalkan impor adalah sebanding dengan pendapatan nasional, yaitu persamaan impor adalah M = m Y. Nilai m menyebabkan tingkat ‘kebocoran’ (presentasi dari pertambahan pendapatan nasional yang tidak dibelanjakan kembali untuk menimbulkan proses multiplier selanjutnya) menjdi bertambah.
      Perubahan komponen yang meliputi bocoran (S, T, atau M) akan menimbulkan akibat yang sebaliknya dari yang ditimbulkan oleh komponen pengeluaran agregat. Kenaikan tabungan, atau pajak atau impor akan mengurangi pendapatan nasional. Proses multiplier akan menyebabkan pendapatan nasional berkurang lebih besar dari kenaikan kebocoran.






BAB III
PENUTUP

A.          Kesimpulan
Berdasarkan uraian bahasan “ Keseimbangan dalam Perekonomian Terbuka “ dapat disimpulkan bahwa :
1.       Perekonomian terbuka merupakan suatu Negara yang mempunyai hubungan dengan Negara-negara lain. Dalam perekonomian terbuka sebagian produksi dalam negeri diekspor atau dijual ke luar negeridan di samping itu terdapat pula barang di Negara itu yang di impor dari Negara-negara lain. Perekonomian terbuka dinamakan juga sebagai ekonomi empat sector,yaitu suatu ekonomi yang dibedakan kepada empat komponen berikut : rumah tangga, perusahaan, pemerintah, dan sector luar negeri.
2.       Dengan demikian, sejauh nama ekspor dan impor mempengaruhi keseimbangan pendapatan nasional tergantung kepada ekspor neto. Apabila ekspor neto positif, maka pengeluaran agregat dalam ekonomi akan bertambah. Keadaan ini akan meningkatkan pendapatan nasional dan kesempatan kerja.

B.           Saran
Bertolak dari pembahasan  Keseimbangan dalam Perekonomian Terbuka penyusun memberikan saran sebagai berikut :
1.      Beroganisasi sudah diatur dalam undang – undang nomor 8 tahun 1985, maka organisasi sudah sepatutnya mematuhi peraturan yang berlaku.
2.      Bagi pembaca penulis mengharapkan kritik dan sarannya yang bersifat membangun demi sempurnanya makalah ini.








KATA PENGANTAR

            Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT ,karena atas karunia,taufiq dan hidayah-Nya lah,penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
            Makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas pertama penulis dalam mata kuliah ini,  yang alhamdulillah dapat penulis selesaikan tepat pada waktunya.
            Terima kasih penulis ucapkan kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat tidak hanya untuk penulis ,namun juga untuk pihak-pihak yang berkenan meluangkan waktunya untuk membaca makalah ini.
            Mengingat keterbatasan penulis sebagai manusia biasa yang tak luput dari salah dan dosa, penulis menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritikan dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Agar kedepannya penulis bisa lebih baik lagi. Salah dan khilaf penulis mohon maaf. kepada Allah, penulis mohon ampun.

                         
Bengkulu,   Juni   2016


                                                Penulis,





DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang........................................................................................... 1
B.     Rumusan  Masalah..................................................................................... 2
C.     Tujuan........................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN
1.      Pengertian Perekonomian Terbuka........................................................... 3
2.      Sirkulasi Aliran Pendapatan Perekonomian Terbuka............................... 7
3.      Syarat Keseimbangan Perekonomian Terbuka......................................... 8
4.      Keseimbangan Dalam Perekonomian Terbuka......................................... 9
5.      Perubahan-Perubahan Keseimbangan...................................................... 10

BAB III PENUTUP
  1. Kesimpulan................................................................................................ 12
  2. Saran ......................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA








DAFTAR PUSTAKA


Ruky, Achmad S. 2000, Menjadi Manajer Internasional, Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2003, Tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah. Bagian Organisasi Setda Kabupaten Natuna.

Sukirno, Sadono.2011.Makroekonomi Teori Pengantar edisi ketiga .Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Nopirin, Pengantar Ilmu Ekonomi, Edisi Pertama, (Yogyakarta: Universitas Gajah Mada, 1994).

Tedy Herlambang, Sugiato, Brastoro, dan Said Kelana., Ekonomi Makro, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2001).

No comments:

Post a Comment