BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Analisis mengenai penentuan kegiatan
ekonomi Negara, belum tentu sesuai dengan realiti yang sebenarnya oleh karena
kegiatan ekonomi yang digambarkan belum sepenuhnya sesuai dengan keadaan dalam
perekonomian. Dua kegiatan pengeluaran
yang penting dalam setiap ekonomi, yaitu ekspor dan impor. Oleh karena itu
analisis mengenai keseimbangan pendapatan nasional perlu disempurnakan dengan
memperhatikan pula efek kegiatan perdagangan luar negeri, yaitu ekspor dan impor
terhadap pengeluaran agregat, pendapatan nasional dan tingkat kegiatan suatu
perekonomian. Apabila kegiatan ekspor dan impor diperhitungkan dalam penentuan
keseimbangan pendapatan nasional, maka analisis mengenai kegiatan ekonomi dalam
suatu Negara telah sepenuhnya menggambarkan keadaan yang sebenarnya wujud dalam
realitas.
Ketika perekonomian disebut,
“terbuka,” berarti pengeluaran negara di tiap tahun tertentu tidak sama dengan
output barang dan jasanya. Suatu negara bisa melakukan pengeluaran lebih banyak
ketimbang produksinya dengan meminjam dari luar negeri, atau bisa melakukan
pengeluaran lebih kecil dari produksinya dan memberi pinjaman pada negara lain.
Pada perekonomian terbuka, di dalam
perekonomian terdapat empat sektor pelaku yaitu, sektor rumah tangga, sektor
perusahaan, sektor pemerintah, dan sektor luar negeri. Untuk menentukan
besarnya pendapatan nasional pada perekonomian terbuka sama dengan perkonomian
tiga sektor, yaitu dengan menjumlahkan pengeluaran dari sektor-sektor ekonomi.
Pengeluaran sektor luar negeri ini berupa ekspor (X) dan impor (M) dan selisih
antara nilai ekspor dengan nilai impor (X-M) disebut dengan ekspor netto. Besar
kecilnya permintaan barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara oleh negara
lain sangat tergantung pada tingkat pendapatan mereka. Oleh karena itu, dalam
ekonomi makro permintaan ekspor dianggap tetap.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian
Perekonomian Terbuka?
2. Bagaiamana Sirkulasi Aliran
Pendapatan Perekonomian Terbuka?
3. Apa Saja Syarat Keseimbangan
Perekonomian Terbuka?
4. Bagaimana Keseimbangan Dalam
Perekonomian Terbuka?
5. Apa Saja Perubahan-Perubahan
Keseimbangan?
C. Tujuan
Penulisan
1. Agar
Mengetahui Pengertian Perekonomian Terbuka.
2. Agar
Mengetahui Sirkulasi
Aliran Pendapatan Perekonomian Terbuka.
3. Agar
Mengetahui Syarat
Keseimbangan Perekonomian Terbuka.
4. Agar
Mengetahui Keseimbangan
Dalam Perekonomian Terbuka.
5. Agar
Mengetahui Perubahan-Perubahan
Keseimbangan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perekonomian Terbuka
Perekonomian terbuka adalah
perekonomian yang melibatkan diri dalam perdagangan internasional (ekspor dan
impor) barang dan jasa serta modal dengan negara-negara lain. Ketika
perekonomian disebut, “terbuka,” berarti pengeluaran negara di tiap tahun
tertentu tidak sama dengan output barang dan jasanya. Suatu negara bisa
melakukan pengeluaran lebih banyak ketimbang produksinya dengan meminjam dari
luar negeri, atau bisa melakukan pengeluaran lebih kecil dari produksinya dan
memberi pinjaman pada negara lain. Mari kita lihat perhitungan pendapatan nasional
untuk menjelaskannya.
Rumus
Umum Dalam Penentuan Pendapatan Nasional pada perekonomian terbuka Y
= C + I + G + NX Kurangi C dan G dari kedua sisi untuk
mendapatkan Y – C – G = I + NX. Ingat bahwa Y – C – G
adalah tabungan nasional S, jumlah tabungan perseorangan, Y – T – C, dan
tabungan masyarakat , T – G, di mana T adalah pajak. S = I + NX
Dengan mengurangi I dari kedua sisi persamaan tersebut, kita bisa menulis
identitas perhitungan pendapatan nasional sebagai S – I = NX
Keterangan :
Y =
Pendapatan Nasional
C = Konsumsi
Rumah Tangga
I = Investasi
sektor usaha dan Rumah tangga
G = Pengeluaran
Pemerintah
NX =
Ekspor netto atau permintaan luar negeri netto
(EX – IM) / Neraca Perdagangan
ü Y –C – G
= S ( Tabungan Nasional )
Setelah beberapa manipulasi,
identitas pos pendapatan nasional dapat ditulis ulang sebagai : NX = Y - (C
+ I + G)
Persamaan ini menunjukkan bahwa
dalam perekonomian terbuka, pengeluaran
domestik tidak perlu sama dengan output barang dan jasa. Jika output
melebihi pengeluaran domestik, kita mengekspor selisihnya : ekspor neto adalah
positif. Jika output kurang dari pengeluaran domestik, kita
mengimpor selisihnya : ekspor neto adalah negatif.
1. Neraca
Perdagangan Bilateral
Neraca perdagangan bilateral antara dua negara berarti bahwa
nilai apa yang satu negara jual ke negara lain sama dengan nilai apa yang
dibeli dari negara itu. Contohnya, ada neraca perdagangan bilateral
antara Amerika Serikat (AS) dan Cina jika AS membeli sepasang sepatu dari Cina
seharga $300, tapi juga menjual jeans ke Cina seharga $300. Suatu negara bisa
punya defisit dan surplus perdagangan besar dengan berbagai negara tapi punya
perdagangan berimbang keseluruhan.Contoh, ada perdagangan berimbang
keseluruhan jika AS jual jeans $300 ke Jepang, Jepang jual jok mobil
$300 ke Cina, dan Cina jual sepatu $300 ke AS. Pada kasus ini, tiap negara yang
membeli sesuatu tanpa menjual sesuatu ke negara yang sama punya defisit
perdagangan bilateral. Tapi, tiap negara punya perdagangan berimbang
keseluruhan, mengekspor dan mengimpor barang seharga $300.
2. Tabungan
dan Investasi dalam Perekonomian terbuka Kecil
Telah diurai bahwa neraca
perdagangan sama dengan arus modal ke luar neto, yang lalu sama dengan tabungan
dikurangi investasi. Model kita berfokus pada tabungan dan investasi. Kita
gunakan bagian model dari Bab 3, tapi tak mengasumsikan tingkat bunga
riil menyeimbangkan tabungan dan investasi. Sebaliknya, kita biarkan
perekonomian mengalami defisit perdagangan dan meminjam dari negara lain, atau
mengalami surplus perdagangan dan memberi pinjaman pada negara lain. Misal perekonomian terbuka kecil dengan
mobilitas modal sempurna di mana tingkat bunga di dalamnya sama dengan tingkat
bunga dunia r*, dinotasikan r = r*.
Dalam perekonomian tertutup, yang
menentukan tingkat bunga adalah keseimbangan tabungan domestik dan
investasi—dan dunia, seperti perekonomian tertutup karenanya, keseimbangan
tabungan dunia dan investasi dunia menentukan tingkat bunga dunia.
Persamaan
:
Y = Y =
F(K, L)
= Output perekonomian Y ditentukan
oleh faktor-faktor produksi dan fungsi produksi
C = C
(Y-T) = Konsumsi
berhubungan secara positif dengan pendapatan disposabel (Y - T).
I = I(r) =
Investasi berhubungan secara negatif
dengan tingkat bunga riil r.
NX =
(Y-C-G) - I = Pendapatan
Nasional / Neraca Perdagangan
atau NX =
S – I diekspresikan
dalam tabungan dan investasi
Mensubstitusi tiga asumsi dan asumsi bahwa tingkat bunga
sama denga tingkat bunga dunia, r*. NX = (Y-C(Y-T) - G) - I
(r*) = NX = S -
I (r*) Persamaan ini menunjukkan bahwa neraca perdagangan ditentukan oleh selisih antara tabungan dan investasi
pada tingkat bunga dunia.
Di perekonomian tertutup, r
menyeimbangkan tabungan dan investasi. Di perekonomian terbuka kecil, tingkat
bunga ditentukan pasar keuangan dunia. Selisih antara tabungan dan investasi
menentukan neraca perdagangan. Di kasus ini, karena r* diatas rtertutup
dan tabungan melebihi investasi,ada surplus
perdagangan. Jadi, pada perdagangan berimbang, kenaikan tingkat bunga
dunia karena ekspansi fiskal luar negeri menyebabkan surplus perdagangan. Jika
tingkat bunga dunia berkurang ke r* ', I akan melebihi S
dan akan ada defisit perdagangan.
3. Eskpansi
fiskal dalam Negeri pada Perekonomian Terbuka Kecil
Kebijakan fiskal dalam negeri
pertama-tama, perhatikanlah apa yang terjadi pada perekonomian terbuka kecil
jika pemerintah menambah pengeluaran domestik dengan meningkatkan belanja
pemerintah. Kenaikan dalam G mengurangi tabungan Nasional, Karena S = Y – C – G
. dengan tingkat bunga Rill dunia yang tidak berubah, investasi hatus dibiayai
dengan meminjam dari luar negeri. Karena NX = S – I , maka penurunan S akan
menurunkan NX, perekonomian sekarang mengalami defisit perdagangan.
Logika yang sama juga berlaku untuk
penurunan Pajak.pemotongan pajak akan mengurangi T meningkatkan perdangan
Disposibel Y – T , mendorong konsumsi dan mengurangi tabungan Nasional.
(meskipun sebagian besar dari pemotongan pajak berubah menjadi tabungan swasta,
namun jumlah tabungan publik menurun sebesar jumlah pemotongan pajak : secara
total, tabungan menurun.) karena NX = S – I, maka pengurangan tabungan Nasional
akan mengurangi NX.
4. Eskpansi
Fiskal Luar Negeri Pada Perekonomian Terbuka Kecil
Kebijakan fiskal luar negeri
perhatikanlah apa yang terjadi pada perekonomian terbuka kecil ketika negara
lain meningkatkan belanja pemerintahannya. Jika negara lain ini adalah bagian
kecil dari perekonomian dunia maka perubahan fiskal tidak terlalu berpengaruh
pada Negara-Negara lainnya. Namun jika negara lain ini merupakan bagian besar
dari perekonomian Dunia, kenaikan belanja pemerintahannya akan mengurangi
tabungan dunia. Penurunan tabungan dunia akan menyebabkan tingkat bunga dunia
naik, seperti yang kita lihat di model perekonomian tertutup.
Kenaikan tngakat bunga dunia akan
meningkatka biaya untuk berutang dan, dengan demikian, mengurangi investasi
dalam perekonmian terbuka kecil. Karena tidak ada perubahan dalam tabungan
domestik, maka tabungan S sekarang melebihi investasi I, penurunan I juga harus
meningkatkan NX. Jadi, mengurangi tabungan luar negeri dapat menyebabkan
surplus perdagangan dalam negeri.
5. Pergeseran
Kurva Investasi Pada Perekonomian Terbuka Kecil
Pergeseran ke kanan pada kurva
investasi dari I(r)1 ke I(r)2 meningkatkan
jumlah investasi pada tingkat bunga dunia r*. Akibatnya, investasi
melebihi tabungan I > S, yang berarti perekonomian meminjam dari luar
negeri dan mengalami defisit perdagangan.
B. Sirkulasi
Aliran Pendapatan Perekonomian Terbuka
Perekonomian terbuka atau
perekonomian empat sektor adalah suatu sistem ekonomi yang melakukan kegiatan
ekspor dan impor dengan Negara-negara lain di dunia ini, karena kegiatan ekspor
dan impor merupakan bagian yang pentingnya dalam kegiatan setiap perekonomian.
Dalam ekonomi yang melakukan perdagangan luar negeri, aliran pendapatan dan
pengeluaran dapat dijelaskan sebagai berikut : apabila aliran aliran pendapatan
dan pengeluaran diperhatikan maka akan didapati bahwa aliran yang berlaku dalam
perekonomian terbuka adalah berbeda dengan perekonomian tiga sector sebagai
akibar dari wujudnya kegiatan ekspor dan impor.
Secara
fisik, ekspor diartikan sebagai pengiriman dan penjualan barang-barang buatan
dalam negeri ke luar Negara-negara lain. Pengiriman ini akan menimbulkan aliran
pengeluaran yang masuk ke sector perusahaan. Dengan demikian pengeluaran
agregat akan meningkat sebagai akibat dari kegiatan mengekspor barang dan jasa
dan pada akhirnya keadaan ini akan menyebabkan peningkatan dalam pendapatan
nasional.
Secara
fisik, impor merupakan pembelian dan pemasukkan barang dari luar negeri ke
dalam negeri atau ke dalam suatu perekonomian. Aliran barang ininakan
menimbulkan aliran keluar dari aliran pengeluaran dari sector rumah tangga ke sector
perusahaan. Aliran keluar ini yang akan menyebabkan menurunya pendapatan
nasional.
Sebagaimana
dari penjelasan sebelumnya, bahwa ekspor dan impor mempengaruhi kegiatan dalam
suatu perekonomian dan sirkulasi pendapatan yang berlaku. Penggunaan faktor-faktor
produksi oleh sector perusahaan akan mewujudkan aliran pendapatan ke sector
rumah tangga. Aliran pendapatan ini meliputi gaji dan upah, sewa, bunga dan
keuntungan lainnya. Dapat disimpulkan bahwa dalam perekonomian terbuka
pengeluaran agregat meliputi lima jenis pengeluaran, yaitu :
1. Pengeluaran konsumsi rumah tangga k
eats barang barang yang dihasilkan didalam negeri. (Cdn)
2. Investasi perusahaan (I) untuk
menambah kapasitas sector perusahaan menghasilkan barang dan jasa.
3. Pengeluaran pemerintah ke atas
barang dan jasa yang diperoleh didalam negeri. (G)
4. Ekspor, yaitu pembelian Negara lain
ke atas barang buatan perusahaan-perusahaan didalam negeri. (X)
5. Barang impor, yaitu barang yang
dibeli dari luar negeri. (M)
Dengan demikian komponen
pengeluaran agregat dalam perekonomian terbuka adalah pengeluaran rumah tangga
ke atas barang buatan dalam negeri, investasi, pengeluaran pemerintah,
pengeluaran ke atas barang buatan dalam negeri (ekspor). Pengeluaran agregat
ini tersebut (AE) dapat dinyatakan dengan menggunakan rumus :
AE
= Cdn + I + G + X + M
C.
Syarat Keseimbangan Perekonomian
Terbuka
Syarat keseimbangan dalam
perekonomian terbuka :
1. Efek perubahan ekspor dan impor
terhadap keseimbangan pendapatan.
2. Suatu contoh angka untuk menunjukan
keseimbangan dalam perekonomian terbuka dan perubahan keseimbangan tersebut.
Keseimbangan pendaparan nasional
akan dicapai apa keadaan dimana :
1. Penawaran agregat sama dengan
pengerluaran agregat.
Dalam
perekonomian terbuka barang dan jasa yang diperjual-belikan di dalam negeri
terdiri dari dua golongan barang, yaitu
:
a. Yang di produksi di dalam negeri dan
meliputi pendapatan nasional (Y)
b. Yang di impor dari luar negeri.
Dengan
demikian dalam perekonomian terbuka penawaran agregat (AS) terdiri dari
pendapatan nasional (Y) dan impor (M), dalam rumus :
AS
= Y + M
Sirkulasi
aliran pendapatan dalam perekonomian terbuka telah menunjukkan bahwa
pengeluaran agregat (AE( meliputi lima komponen berikut : pengeluaran rumah
tangga ke atas barang produksi dalam negeri (Cdn), investasi swasta (I),
pengeluaran pemerintah (G), ekspor (X), dan pengeluaran k eats impor (M), dalam
rumus :
AE
= Cdn + I + G + X + M
Pengeluaran
rumah tangga terdiri dari pengeluaran ke atas barang dalam negeri (C) dan
pengeluaran ke atas barang impor. Maka dalam perekonomian terbuka berlaku
persamaan berikut :
C
= Cdn + M atau AE = C + I + G + X
Dalam
setiap perekonomian keseimbangan pendapatan nasional dicapai apabila penawaran
agregat (AE). Dengan demikian, dlam perekonomian terbuka keseimbangan
pendapatan nasional akan tercapai apabila :
Y
+ M = C + I + G + X atau Y = C + I + G + ( X – M )
2. Suntikan dan bocoran dalam
perekonomian terbuka
Dalam
pendekatan suntikan bocoran, keseimbangan pendapatan nasional dalam
perekonomian terbuka dicapai dalam keadaan berikut :
I + G + X
= S + T + M
Untuk
menentukan keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian terbuka
diperlukan pencapaian dalam kesamaan, yaitu pendapata nasional (Y) yang telah
dikurangi oleh pajak pendapatan perusahaan serta pendapatan nasional yang mengalir
ke sector rumah tangga dikurangi pula oleh pajak pendapatan individu. Sisa yang
diperoleh merupakan pendapatan disposebel (Yd). maka dengan rumus :
Yd = Y – Pajak perusahaan – Pajak Individu Atau Yd = Y – T
D. Keseimbangan
Dalam Perekonomian Terbuka
Ada pernyataan
mengenai keseimbangan pendapat nasional dalam perekonomian terbuka, yaitu
apabila dimisalkan perekonomian tersebut terdiri dari tiga sector, keseimbangan
pendapat nasional akan dicapai pada keadaan Y = C + I + G. Dan apabila
perekonomian ini berubah menjadi ekonomi terbuka, akan timbul dua aliran
pengeluaran baru, yaitu ekspor dan impor. Ekspor akan menambah pengeluaran
agregat manakala impor akan mengurangi pengeluaran agregat.
Dengan
demikian, apabila perekonomian berubah dari ekonomi tertutup ke ekonomi
terbuka, pengeluaran agregat akan bertambah semakin banyak Ekspor Neto, yaitu
sebanyak ( X – M ). Nilai Ekspor Neto ini perlu ditambahkan kepada fungsi
pengeluaran agregat untuk perekonomian tertutup ( AE = C + I + G ). Dan akan diperoleh fungsi pengeluaran
agregat untuk ekomoni empat sector, yaitu AE = C + I + G + ( X – M ).
Akibat
dari perubahan keseimbangan pendapatan nasional ini menyebabkan pendapatan
nasional meningkat (pendapatan nasional dalam perekonomian tertutup) menjadi
pendapatan nasional untuk perekonomian terbuka. Dan bahwa fungsi AE = C + I + G
+ ( X – M ) tidak sejajar dengan AE = C + I + G dan dengan konsumsi (C).
Keadaan demikian berlaku karena impor (M) nilainya sebanding dengan pendapatan
nasional, maka fungsi dari AE = C + I + G + ( X – M ) lebih landai.
Misalkan
keseimbangan pendapatan nasional menurut pendekatan bocoran yaitu, jika apabila
ekonomi terdiri dari tiga sector maka perubahan dari perekonomian tertutup
menjadi perekonomian terbuka, menyebabkan :
1. Suntikan bertambah sebanyak X, dari
I + G menjadi I + G + X. perubahan sejajar karena ekspor adalah pengeluaran
otonomi.
2. Bocoran bertambah sebanyak M, dari S
+ T dan semakin menjauhi S + T karena M adalah pengeluaran terpengaruh
(sebanding dengan pendapatan nasional).
E. Perubahan-Perubahan
Keseimbangan
Perubahan yang terjadi pada pengeluaran rumah
tangga,perubahan komponen-komponen suntikan (I, G, dan X) dan perubahan
komponen-komponen bocoran (S,T, atau M) akan menimbulkan perubahan ke atas
keseimbangan pendapatan nasional. Kenaikan dalam pengeluaran rumah tangga,
investasi, pengeluaran pemerintah atau ekspor akan menaikkan pendapatan
nasional. Kenaikan pengeluaran agregat juga akan menimbulkan proses multiplier
sehingga pada akhirnya menyebabkan pertambahan pendapatan nasional adalah lebih
besar dari pertambahan pengeluaran agregat yang berlaku. Dalam ekonomi empat
sector nilai multiplier adalah lebih kecil dari dalam ekonomi tiga
sector.sebabnya adalaha karena dalam perekonomian terbuka misalkan impor adalah
sebanding dengan pendapatan nasional, yaitu persamaan impor adalah M = m Y.
Nilai m menyebabkan tingkat ‘kebocoran’ (presentasi dari pertambahan pendapatan
nasional yang tidak dibelanjakan kembali untuk menimbulkan proses multiplier
selanjutnya) menjdi bertambah.
Perubahan
komponen yang meliputi bocoran (S, T, atau M) akan menimbulkan akibat yang
sebaliknya dari yang ditimbulkan oleh komponen pengeluaran agregat. Kenaikan
tabungan, atau pajak atau impor akan mengurangi pendapatan nasional. Proses
multiplier akan menyebabkan pendapatan nasional berkurang lebih besar dari
kenaikan kebocoran.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian bahasan “
Keseimbangan dalam Perekonomian Terbuka “ dapat disimpulkan bahwa :
1. Perekonomian terbuka merupakan suatu
Negara yang mempunyai hubungan dengan Negara-negara lain. Dalam perekonomian
terbuka sebagian produksi dalam negeri diekspor atau dijual ke luar negeridan
di samping itu terdapat pula barang di Negara itu yang di impor dari
Negara-negara lain. Perekonomian terbuka dinamakan juga sebagai ekonomi empat
sector,yaitu suatu ekonomi yang dibedakan kepada empat komponen berikut : rumah
tangga, perusahaan, pemerintah, dan sector luar negeri.
2. Dengan demikian, sejauh nama ekspor
dan impor mempengaruhi keseimbangan pendapatan nasional tergantung kepada
ekspor neto. Apabila ekspor neto positif, maka pengeluaran agregat dalam
ekonomi akan bertambah. Keadaan ini akan meningkatkan pendapatan nasional dan
kesempatan kerja.
B.
Saran
Bertolak dari pembahasan Keseimbangan dalam Perekonomian Terbuka
penyusun memberikan saran sebagai berikut :
1. Beroganisasi sudah diatur dalam
undang – undang nomor 8 tahun 1985, maka organisasi sudah sepatutnya mematuhi
peraturan yang berlaku.
2. Bagi pembaca penulis mengharapkan
kritik dan sarannya yang bersifat membangun demi sempurnanya makalah ini.
KATA
PENGANTAR
Puji
dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT ,karena atas karunia,taufiq
dan hidayah-Nya lah,penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah
ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas pertama penulis dalam mata kuliah
ini, yang alhamdulillah dapat penulis
selesaikan tepat pada waktunya.
Terima
kasih penulis ucapkan kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian
makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat tidak hanya untuk penulis
,namun juga untuk pihak-pihak yang berkenan meluangkan waktunya untuk membaca
makalah ini.
Mengingat
keterbatasan penulis sebagai manusia biasa yang tak luput dari salah dan dosa,
penulis menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu kritikan dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Agar kedepannya
penulis bisa lebih baik lagi. Salah dan khilaf penulis mohon maaf. kepada
Allah, penulis mohon ampun.
Bengkulu, Juni
2016
Penulis,
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................................... 2
C. Tujuan........................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
1.
Pengertian Perekonomian Terbuka........................................................... 3
2.
Sirkulasi
Aliran Pendapatan Perekonomian Terbuka............................... 7
3.
Syarat
Keseimbangan Perekonomian Terbuka......................................... 8
4.
Keseimbangan
Dalam Perekonomian Terbuka......................................... 9
5.
Perubahan-Perubahan
Keseimbangan...................................................... 10
BAB III PENUTUP
- Kesimpulan................................................................................................ 12
- Saran ......................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR
PUSTAKA
Ruky, Achmad S. 2000, Menjadi
Manajer Internasional, Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama.
Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 8 Tahun 2003, Tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah.
Bagian Organisasi Setda Kabupaten Natuna.
Sukirno, Sadono.2011.Makroekonomi
Teori Pengantar edisi ketiga .Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Nopirin, Pengantar Ilmu Ekonomi, Edisi Pertama,
(Yogyakarta: Universitas Gajah Mada, 1994).
Tedy Herlambang, Sugiato, Brastoro,
dan Said Kelana., Ekonomi Makro, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,
2001).
No comments:
Post a Comment