BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dewasa ini semakin berkembangnya
dunia dari tahun-ketahun mengakibatkan banyak perubahan dalam diri dunia Islam.
Baik dari segi agama, pendidikan, politik dan seterusnya. Terutama dalam bidang
pendidikan, akibat adanya sikap serba boleh dan pemanjaan dari orang tua,
banyak anak-anak terjerumus pada pergaulan yang mengabaikan syari'at. Banyak
kaum wanita melupakan fitrohnya sebagai seorang ibu yang berkewajiban mendidik
putra-putrinya.
Sehingga mengakibatkan dunia anak sia-sia.
Pemberian andil yang cukup banyak dalam kesia-siaan tersebut adalah metode
pendidikan barat yang tampaknya telah menjadi kiblat pendidikan kita.
Sebenarnya islam mempunyai metode pendidikan yang sempurna kepada umat manusia,
terutama dalam bidang pendidikan. Oleh karena itu dalam makalah ini, sedikit
pemakalah membahas mengenai masalah demikian, yaitu tentang fungsi dan
macam-macam Metode Pendidikan Islam
yang nantinya akan membantu mewujudkan dan terlaksananya tujuan dari
pendidikan.
Tidaklah berlebihan
jika ada sebuah ungkapan “aththariqah ahammu minal maddah”, bahwa metode jauh
lebih penting dibanding materi, karena sebaik apapun tujuan pendidikan, jika
tidak didukung oleh metode yang tepat, tujuan tersebut sangat sulit untuk dapat
tercapai dengan baik. Sebuah metode akan mempengaruhi sampai tidaknya suatu
informasi secara lengkap atau tidak. Oleh sebab itu pemilihan metode pendidikan
harus dilakukan secara cermat, disesuaikan dengan berbagai faktor terkait,
sehingga hasil pendidikan dapat memuaskan. Apa yang dilakukan Rasulullah SAW
saat menyampaikan wahyu Allah kepada para sahabatnya bisa kita teladani, karena
Rasul saw. sejak awal sudah mengimplementasikan metode pendidikan yang tepat
terhadap para sahabatnya. Strategi pembelajaran yang beliau lakukan sangat
akurat dalam menyampaikan ajaran Islam.[1]
Rasul saw. sangat memperhatikan situasi, kondisi dan karakter seseorang,
sehingga nilai-nilai Islami dapat ditransfer dengan baik. Rasulullah saw. juga
sangat memahami naluri dan kondisi setiap orang, sehingga beliau mampu
menjadikan mereka suka cita, baik meterial maupun spiritual, beliau senantiasa
mengajak orang untuk mendekati Allah swt. dan syari’at-Nya.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian
Metode Pendidikan Islam?
2. Apa
Saja Macam-Macam Metode Pendidikan Islam?
3. Bagaimana
Urgensi Metode Pembelajaran?
C.
Tujuan
1. Agar
Mengetahui Pengertian Metode Pendidikan Islam.
2. Agar
Mengetahui Macam-Macam Metode Pendidikan Islam.
3. Agar
Mengetahui Urgensi Metode Pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Metode Pendidikan Islam
Metode berasal dari dua perkataan
yaitu meta yang artinya melalui dan hodos yang artinya jalan atau cara. Jadi
metode artinya suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. Sementara itu,
pendidikan merupakan usaha membimbing dan membina serta bertanggung jawab untuk
mengembangkan intelektual pribadi anak didik ke arah kedewasaan dan dapat
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Maka pendidikan Islam adalah sebuah
proses dalam membentuk manusia-manusia muslim yang mampu mengembangkan potensi
yang dimilikinya untuk mewujudkan dan merealisasikan tugas dan fungsinya
sebagai Khalifah Allah swt., baik kepada Tuhannya, sesama manusia, dan sesama
makhluk lainnya. Pendidikan yang dimksud selalu berdasarkan kepada ajaran Al
Qur'an dan Al Hadits. Oleh karena itu, yang dimaksud dengan metodologi
pendidikan Islam adalah cara yang dapat ditempuh dalam memudahkan pencapaian
tujuan pendidikan Islam.
Dalam penggunaan metode pendidikan
islam yang perlu dipahami adalah bagaimana seseorag pendidik dapat memahami
hakikat metode dalam relevansinya denagn tujuan utama pendidikan Islam yaitu
terbentuknya pribadi yang beriman yang senantiasa siap sedia mengabdi kepada
Allah swt. Tujuan diadakan metode adalah menjadikan proses dan hasil belajar
mengajar ajaran Islam lebih berdaya guna dan berhasil guna dan menimbulkan
kesadaran peserta didik untuk
mengamalkan ketentuan ajaran islam melalui teknik motivasi yang
menimbulkan gairah belajar peserta didik secara mantab. Uraian itu menunjukkan
bahwa fungsi metode pandidikan Islam adalah mengarahkan keberhasilan belajar,
memberi kemudahan kepada peserta didik untuk belajar berdasarkan minat, serta
mendorong usaha kerja sama dalam kegiatan belajar mengajar antara pendidik
dengan peserta didik. Di samping itu, dalam uaraian tersebut ditunjukkan bahwa
fungsi metode pendidikan adalah memberi inspirasi pada peserta didik melalui
proses hubungan yang serasi antara pendidik dan peserta didik.[2]
Tugas utama metode pendidikan Islam adalah mengadakan
aplikasi prinsip-prinsip psikologis dan paedagogis sebagai kegiatan antar
hubungan pendidikan yang terealisasi melalui penyampaian keterangan dan
pengetahuan agar siswa mengetahui, memahami, menghayati, dan meyakini materi
yang diberiakan, serta meningkatkan ketrampilan olah pikir
B.
Macam-Macam
Metode Pendidikan Islam
Secara garis
besar metode yang sering di gunakan dalam pembelajaran orang dewasa antara
lain:[3]
1. Ceramah dan Tanya jawab;
Dalam metode ceramah proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru
umumnya didominasi dengan cara ceramah. Metode ceramah adalah metode yang boleh
dikatakan metode tradisional, karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan
sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses
belajar mengajar.”. Berdasarkan pendapat tersebut bisa disimpulkan bahwa metode
ceramah merupakan metode yang sudah sejak lama digunakan dalam kegiatan
pembelajaran, khususnya pada kegiatan pembelajaran yang bersifat konvesional
atau pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered). Metode ceramah pada umumnya digunakan
karena sudah menjadi kebiasaan dalam suaan pembalajaran tidak melakukan
ceramah. Demikian juga dengan siswa,
mereka akan belajar manakala ada guru yang memberikan materi pelajaran melalui
ceramah.
2. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah suatu cara
mengelola pembelajaran dengan penyajian materi melalui pemecahan masalah, atau
analisis sistem produk teknologi yang pemecahannya sangat terbuka. Suatu
diskusi dinilai menunjang keaktifan siswa bila diskusi itu melibatkan semua
anggota diskusi dan menghasilkan suatu pemecahan masalah. Jika metode ini dikelola dengan baik, antusiasme siswa untuk
terlibat dalam forum ini sangat tinggi. Tata caranya adalah sebagai berikut:
harus ada pimpinan diskusi, topik yang menjadi bahan diskusi harus jelas dan
menarik, peserta diskusi dapat menerima dan memberi, dan suasana diskusi tanpa
tekanan.
Tujuan penggunaan metode diskusi
dalam kegiatan pembelajaran seperti yang diungkapkan Killen (1998) adalah ”
tujuan utama metode ini adalah untuk memecahakan suatau permasalahan, menjawab
pertanyaan, menambah dan memahami pengatahuan siswa, serta untuk membuat suatu
keputusan.”
3. Metode Tanya jawab
Metode tanya jawab adalah suatu
cara mengelola pembelajaran dengan mengahasilkan pertanyaan-pertanyaan yang
mengarahkan siswa memahami materi tersebut. Metoda Tanya Jawab akan menjadi
efektif bila materi yang menjadi topik bahasan menarik, menantang dan memiliki
nilai aplikasi tinggi. Pertanyaaan yang diajukan berpariasi, meliputi
pertanyaan tertutup (pertanyaan yang jawabannya hanya satu kemungkinan) dan
pertanyaan terbuka (pertanyaan dengan banyak kemungkinan jawaban), serta
disajikan dengan cara yang menarik.
Jadi, metode tanya jawab adalah
interaksi dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan
komunikasi verbal, yaitu dengan memberikan siswa pertanyaan untuk
dijawab, di samping itu juga memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajukan
pertanyaan kepada guru.
4.
Metode Pemberian Tugas
Metode pemberian tugas adalah
cara mengajar atau penyajian materi melalui penugasan siswa untuk melakukan
suatu pekerjaan. Pemberian tugas dapat secara individual atau kelompok.
Pemberian tugas untuk setiap siswa atau kelompok dapat sama dan dapat pula
berbeda.
5.
Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah suatu
cara pengelolaan pembelajaran di mana siswa melakukan aktivitas percobaan
dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu yang dipelajarinya. Dalam metode
ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri
dengan mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, menganalisis, membuktikan
dan menarik kesimpulan sendiri tentang obyek yang dipelajarinya.
6. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara
pengelolaan pembelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukkan kepada siswa
suatu proses, situasi, benda, atau cara kerja suatu produk teknologi yang
sedang dipelajari. Demontrasi dapat dilakukan dengan menunjukkan benda baik
yang sebenarnya, model, maupun tiruannya dan disertai dengan penjelasan lisan.
7. Metode Tutorial/Bimbingan
Metode tutorial adalah suatu
proses pengelolaan pembelajaran yang dilakukan melalui proses bimbingan yang
diberikan/dilakukan oleh guru kepada siswa baik secara perorangan atau kelompok
kecil siswa. Disamping metoda yang lain, dalam pembelajaran Pendidikan
Teknologi Dasar, metoda ini banyak sekali digunakan, khususnya pada saat siswa
sudah terlibat dalam kerja kelompok.
8. Metode Problem Solving (Pemecahan Masalah)
Metode problem solving (metode
pemecahan masalah) merupakan metode pembelajaran yang dilakukan dengan
memberikan suatu permasalahan, yang kemudian dicari penyelasainnya dengan
dimulai dari mencari data sampai pada kesimpulan.
Menurut para ahli pendidikan, metode
pendidikan yang dipakai dalam dunia pendidikan sangat banyak. Hal ini tidak
terlepas dari tujuan yang ingin dicapai dalam dunia pendidikan, yaitu membentuk
anak didik menjadi lebih baik dari sebelumnya. Dan berikut ini akan beberapa
metode pendidikan yang dikemukakan oleh para ahli, yaitu:[4]
1. Menurut
Abdurrahman Saleh Abdullah Abdurrahman mengemukakan beberapa metode pendidikan,
yaitu:
a. Metode
ceramah, yaitu suatu metode yang dilakukan dengan cara penyampaian
pengertian-pengertian bahan pembelajaran kepada pelajar dengan jalan penerangan
atau penuturan secara lisan. Tujuan yang hendak dicapai dari metode ini adalah
untuk memberikan dorongan psikologis kepada peserta didik.
b. Metode
Diskusi, yaitu suatu sistem pembelajaran yang dilakukan dengan cara berdiskusi.
Dalam metode ini pertanyaan yang diajukan mengandung suatu masalah dan tidak
bisa diselesaikan hanya dengan satu jawaban saja. Jawaban yang terdiri dari
berbagai kemungkinan, memerlukan pemikiran yang saling menunjang dari peserta
diskusi, untuk sampai pada jawaban akhir yang disetujui sebagai jawaban yang
paling benar atau terbaik.
c. Tanya
jawab dan dialog, yaitu penyampaian pembelajaran dengan guru mengajukan
pertanyaan dan pelajar atau siswa menjawabnya atau berdialog dengan cara saling
bertukar fikiran. Metode ini secara murni tidak diawali dengan ceramah, tetapi
murid sebelumnya sudah diberi tugas, membaca materi pelajaran tertentu dari
sebuah buku.
Teknik ini akan membawa kepada penarikan deduksi. Dalam pendidikan, deduksi merupakan suatu metode pemikiran logis yang sangat bermanfaat. Formulasi dari suatu metode umum diluar fakta ternyata lebih berguna sebab peserta didik akan dapat membandingkan dan menyusun konsep-konsep.
Teknik ini akan membawa kepada penarikan deduksi. Dalam pendidikan, deduksi merupakan suatu metode pemikiran logis yang sangat bermanfaat. Formulasi dari suatu metode umum diluar fakta ternyata lebih berguna sebab peserta didik akan dapat membandingkan dan menyusun konsep-konsep.
d. Metode
perumpamaan atau Metafora. Penjelasan konsep-konsep abstrak dengan makna-makna
kongkrit memberi gambaran yang jelas bagi peserta didik. Perumpamaan disini
adalah perumpamaan yang terdapat dalam al-Qur’an. Seperti yang terdapat dalam
Surat Ankabut ayat 41, yang artinya: perumpamaan-perumpamaan orang-orang yang
mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang
membuat rumah, padahal sesungguhnya rumah yang paling lemah ialah rumah
laba-laba kalau mereka mengetahuit (Ankabut 41)
e. Metode
hukuman, yaitu metode yang dilakukan dengan memberikan hukuman kepada peserta
didik. Hukuman merupakan metode paling buruk dari metode yang lainnya, tetapi
dalam kondisi tertentu harus digunakan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
metode ini adalah: hukuman adalah metode kuratif artinya tujuan hukuman untuk
memperbaiki peserta didik dan bukan untuk balas dendam, hukuman baru digunakan
apabila metode yang lainnya tidak berhasil, sebelum dijatuhi hukuman peserta
didik hendaknya diberi kesempatan untuk memperbaiki dirinya, hukuman yang dijatuhkan
kepada peserta didik, hendaknya dapat dimengerti oleh peserta didik, sehingga
ia sadar akan kesalahannya.
2. Menurut
Abd al-Rahman al-Nahlawi
Al-Nahwali
mengemukakan metode pendidikan yang berdasarkan Metode Qur’an dan Hadits yang
dapat menyentuh perasaan yaitu:
a. Metode
Hiwar (percakapan) Qur’ani dan Nabawi, adalah percakapan silih berganti antara
dua pihak atau lebih mengenai suatu topik, dan sengaja diarahkan kepada suatu
tujuan yang dikehendaki oleh pendidik. Jenis-jenis hiwar ini ada 5 macam,
yaitu:
1) Hiwar
Khitabi, merupakan dialog yang diambil dari dialog antara Tuhan dengan
hamba-Nya.
2) Hiwar
Washfi,yaitu dialog antara Tuhan dengan malaikat atau dengan makhluk gaib
lainnya. Seperti dalam surat Ash-Shaffat ayat 27-28 Allah SWT berdialog dengan
malaikat tentang orang-orang zalim.
3) Hiwar
Qishashi terdapat dalam al-Qur’an, yang baik bentuk maupun rangkaian ceritanya
sangat jelas, merupakan bagian dari Uslub kisah dalam Al-Qur’an. Seperti Syuaib
dan kaumnya yang terdapat dalam Surat Hud ayat 84-85.
4) Hiwar
Jadali adalah hiwar yang bertujuan untuk memantapkan hujjah atau alasan baik
dalam rangka menegakkan kebenaran maupun menolak kebatilan. Contohnya dalam
al-Qur’an terdapat dalam Surat An-Najm ayat 1-5.
5) Hiwar
Nabawi adalah hiwar yang digunakan oleh Nabi dalam mendidik sahabat-sahabatnya.
b. Metode
Kisah Qur’ani dan Nabawi, adalah penyajian bahan pembelajaran yang menampilkan
cerita-cerita yang terdapat dalam al-Qur’an dan Hadits Nabi SAW. Kisah Qur’ani
bukan semata-mata karya seni yang indah, tetapi juga suatu cara mendidik umat
agar beriman kepada-Nya, dan dalam pendidikan Islam, Kisah sebagai metode
pendidikan yang sangat penting, karena dapat menyentuh hati manusia.
c. Metode
Amtsal (perumpamaan) Qur’ani, adalah penyajian bahan pembelajaran dengan
mengangkat perumpamaan yang ada dalam al-Qur’an. Metode ini mempermudah peserta
didik dalam memahami konsep yang abstrak, ini terjadi karena perumpamaan itu
mengambil benda konkrit seperti kelemahan Tuhan orang kafir yang diumpamakan
dengan sarang laba-laba, dimana sarang laba-laba itu memang lemah sekali
disentuh dengan lidipun dapat rusak. Metode ini sama seperti yang disampaikan
oleh Abdurrahman Saleh Abdullah.
d. Metode
keteladanan, adalah memberikan teladan atau contoh yang baik kepada peserta
didik dalam kehidupan sehari-hari. Metode ini merupakan pedoman untuk bertindak
dalam merealisasikan tujuan pendidik. Pelajar cenderung meneladani pendidiknya,
ini dilakukan oleh semua ahli pendidikan, baik di barat maupun di timur.
Dasarnya karena secara psikologis pelajar memang senang meniru, tidak saja yang
baik, tetapi yang tidak baik juga ditiru.
e. Metode
Pembiasaan, adalah membiasakan seorang peserta didik untuk melakukan sesuatu
sejak dia lahir. Inti dari pembiasaan ini adalah pengulangan, jadi sesuatu yang
dilakukan peserta didik hari ini akan diulang keesokan harinya dan begitu
seterusnya.
f. Metode
Ibrah dan Mau’izah. Metode Ibrah adalah penyajian bahan pembelajaran yang
bertujuan melatih daya nalar pembelajar dalam menangkap makna terselubung dari
suatu pernyataan atau suatu kondisi psikis yang menyampaikan manusia kepada
intisari sesuatu yang disaksikan, yang dihadapi dengan menggunakan nalar.
Sedangkan metode Mau’izah adalah pemberian motivasi dengan menggunakan
keuntungan dan kerugian dalam melakukan perbuatan
g. Metode
Targhib dan Tarhib . Metode Targhib adalah penyajian pembelajaran dalam konteks
kebahagian hidup akhirat. Targhib berarti janji Allah terhadap kesenangan,
kenikmatan akhirat yang disertai bujukan. Tarhib adalah penyajian bahan
pembelajaran dalam konteks hukuman akibat perbuatan dosa yang dilakukan. Atau
ancaman Allah karena dosa yang dilakukan.[5]
C.
Urgensi
Metode Pembelajaran PAI
Metode
merupakan hal yang sangat penting bagi peserta didik. Metode pendidikan hampir
sepenuhnya tergantung kepada kepentingan peserta didik, para guru hanya
bertindak sebagai motivator, stimulator, fasilitator, ataupun hanya sebagai
instruktur.[6] Upaya guru
untuk memilih metode yang tepat dalam mendidik peserta didiknya harus
disesuaikan dengan tuntutan dan karakteristik peserta didiknya. Ia harus
mengusahakan agar pelajaran yang diberikan kepada peserta didiknya mudah
diterima.
Seorang
guru dituntut agar mempelajari berbagai metode yang digunakan dalam mengajarkan
suatu mata pelajaran, seperti bercerita, mendemostrasikan, mencobakan,
memecahkan masalah, mendikusikan yang digunakan oleh ahli pendidikan Islam dari
zaman dahulu sampai sekarang, dan mempelajari prinsip-prinsip metodologi dalam
ayat-ayat Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW.
Pengajaran
agama Islam adalah suatu tugas yang setelah itu barulah kita mengetahui garis
temu antara kedua lingkaran tersebut mempunyai permasalahan yang berkembang,
karena obyeknya, situasinya dan tugasnya berkembang pula. Metodik membuat si
pelaksana tugas atau guru dapat mencapai tujuan dengan tepat dan cepat.
Hasilnya dapat diyakini, dan kalau perlu dapat diperiksa kembali jalan
pengajaran itu. Dengan menelusuri kembali jalan pengajaran itu kita dapat
menemukan kelemahan-kelemahan yang telah dilakukan dan dengan itu dapat
diperbaiki. Hal yang demikian tidak atau sukar dilakukan jika kita tidak
mengikuti suatu metode yang tepat. Guru dituntut agar menguasai metodik
pengajaran, agar bahan pelajaran yang diajarkan dapat diterima dan dicerna oleh
siswa.[7]
Kata
urgensi berasal dari bahasa inggris urgency yang berarti keadaan yang
mendesak. Dalam kamus bahasa Indonesia urgensi mempunyai arti keperluan yang
amat penting dan mendesak. Sedangkan selanjutnya telah dijelaskan pada
pembahasan hakikat metodologi pembelajaran ssebelumnya bahwa metodologi
pembelajaran, yaitu ilmu yang membahas tentang cara/strategi dalam interaksi
peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Jadi,
pengertian urgensi penerapan metode pembelajaran PAI adalah keperluan yang
mendesak akan pentingnya penerapan ilmu yang membahas tentang cara dalam
melaksanakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar
pada suatu lingkungan.
Metode
merupakan hal yang sangat penting bagi peserta didik. Metode pendidikan hampir
sepenuhnya tergantung kepada kepentingan peserta didik, para guru hanya
bertindak sebagai motivator, stimulator, fasilitator, ataupun hanya sebagai
instruktur. Upaya guru untuk memilih metode yang tepat dalam mendidik peserta
didiknya harus disesuaikan dengan tuntutan dan karakteristik peserta didiknya.
Ia harus mengusahakan agar pelajaran yang diberikan kepada peserta didiknya
mudah diterima. Seorang guru dituntut agar mempelajari berbagai metode yang
digunakan dalam mengajarkan suatu mata pelajaran, seperti bercerita,
mendemostrasikan, mencobakan, memecahkan masalah, mendikusikan yang digunakan
oleh ahli pendidikan Islam dari zaman dahulu sampai sekarang, dan mempelajari
prinsip-prinsip metodologi dalam ayat-ayat Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW.
Penggunaan
metode dalam suatu mata pelajaran bisa lebih dari satu macam. Metode yang
variatif dapat membangkitkan motivasi belajar anak didik. Dalam pemilihan dan
penggunaan sebuah metode harus mempertimbangkan aspek efektivitasnya dan
relevansinya dengan materi yang disampaikan. Keberhasilan penggunaan suatu
metode merupakan keberhasilan proses pembelajaran yang pada akhirnya berfungsi
sebagai diterminasi kualitas pendidikan. Metode pengajaran haruslah dapat
dengan dilakukan dengan cepat dan efektif. Pengajaran yang efektif artinya
pengajaran yang dapat dipahami murid secara sempurna.
Dalam
ilmu pendidikan sering juga dikatakan bahwa pengajaran yang tepat adalah
pengajaran yang berfungsi pada murid. “Berfungsi” artinya menjadi milik murid,
pengajaran itu membentuk dan mempengaruhi pribadinya. Adapun pengajaran yang
cepat adalah pengajaran yang tidak memerlukan waktu lama. Apakah metode itu
penting bagi setiap pengajaran? Untuk menjawab pertanyaan ini, marilah kita
berbincang-bincang tentang hakikat metodik itu. Setiap orang yang berkewajiban
melakukan tugas, kepadanya dituntut agar memangku kewajiban itu sepenuh
tanggung jawab. Setiap kewajiban berisi tuga, dan setiap tugas harus
dilaksanakan. Suatu tugas selesai dilaksanakan setelah tujuan yang dituju
petugas itu tercapai.
Adapun urgensi dari penerapan
metodologi pembelajaran Pendidikan Agama Islam, yaitu:
- Agar seorang guru dapat menyampaikan materi dengan baik, mudah dipahami oleh siswa dan siswa tidak jenuh dalam kegiatan proses belajar mengajar
- Dengan adanya berbagai macam metodologi pembelajaran Pendidikan Agama Islam, maka guru dapat menggunakan metode tertentu yang lebih tepat sesuai denganvkondisi kelas, sehingga proses pembelajaran lebih mudah dilakukan
- Pendidik dapat lebih menekankan pada segi tujuan afektif dibanding tujuan kognitif dan menjadikan peranan guru agama lebih bersifat mendidik daripada mengajar
- Mempermudah pendidik dalam mentransfer pengetahuan agama sekaligus menumbuhkan komitmen pada siswa untuk mengamalkannya serta menghindari kesalah pahaman dalam memahami Islam.[8]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Metode berasal dari dua perkataan
yaitu meta yang artinya melalui dan hodos yang artinya jalan atau cara. Jadi
metode artinya suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. Sedangkan
pendidikan Islam adalah sebuah proses dalam membentuk manusia-manusia muslim
yang mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya untuk mwujudkan dan
merealisasikan tugas dan fungsinya sebagai Khalifah Allah swt., baik kepada
Tuhannya, sesama manusia, dan sesama makhluk lainnya. Pendidikan yang dimksud
selalu berdasarkan kepada ajaran Al Qur'an dan Al Hadits.
Metode pendidikan Islam dalam penerapannya
banyak menyangkut wawasan keilmuan pendidikan yang sumbernya berada di dalam Al
Qur’an dan Al Hadits. Pada dasarnya metode pandidikan Islam sangat efektif
dalam membina kepribadian anak didik dan memotivasi mereka sehingga aplikasi
metode ini memungkinkan puluhan ribu kaum mukminin dapat membuka hati manusia
untuk menerima petunjuk ilahi dan konsep-konsep pendepan Islam.
Seorang
guru dituntut agar mempelajari berbagai metode yang digunakan dalam mengajarkan
suatu mata pelajaran, seperti bercerita, mendemostrasikan, mencobakan,
memecahkan masalah, mendikusikan yang digunakan oleh ahli pendidikan Islam dari
zaman dahulu sampai sekarang, dan mempelajari prinsip-prinsip metodologi dalam
ayat-ayat Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW. Pengajaran agama Islam adalah
suatu tugas yang setelah itu barulah kita mengetahui garis temu antara kedua
lingkaran tersebut mempunyai permasalahan yang berkembang, karena obyeknya,
situasinya dan tugasnya berkembang pula. Metodik membuat si pelaksana tugas
atau guru dapat mencapai tujuan dengan tepat dan cepat. Hasilnya dapat
diyakini, dan kalau perlu dapat diperiksa kembali jalan pengajaran itu.
Urgensi
penerapan metode pembelajaran PAI adalah keperluan yang mendesak akan
pentingnya penerapan ilmu yang membahas tentang cara dalam melaksanakan proses
interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan. Metode merupakan hal yang sangat penting bagi peserta didik. Metode
pendidikan hampir sepenuhnya tergantung kepada kepentingan peserta didik, para guru
hanya bertindak sebagai motivator, stimulator, fasilitator, ataupun hanya
sebagai instruktur. Upaya guru untuk memilih metode yang tepat dalam mendidik
peserta didiknya harus disesuaikan dengan tuntutan dan karakteristik peserta
didiknya. Ia harus mengusahakan agar pelajaran yang
B.
Saran
Dalam penyusunan makalah ini pastilah banyak kesalahan, baik
dari penulisan makalah ini maupun dari penjelasan yang kami sajikan. Oleh
karena itu sumbangsih berupa kritik dan saran yang bersifat membangun dari
rekan pembaca sangat kami harapkan demi kemajuan kita bersama. Atas perhatian
dan kerjasamanya disampaikan ribuan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
An Nahlawi, Abdurrahman. Pendidikan Islam di Rumah,
Sekolah dan Masyarakat. Jakarta :Gema Insani. 1995.
Armai, Arief. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan
Islam. Jakarta : Ciputat Press, 2002.
Mujib, Abdullah. Ilmu
Pendidikan Islam. Jakarta : Fajar Inter Pratama Uffset. 2008.
Arief, Armai , Pengantar Ilmu Dan Metodologi Pendidikan
Islam, Jakarta: Ciputat Press, 2007
Daradjat, Zakiah
, dkk, Metodik Khusus Pengajaran Agama
Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1995
Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam,
Jakarta: Kalam Mulia, 2005
Tafsir, Ahmad, Metodologi Pengajaran Agama islam, Bandung:
PT Remaja Rosda Karya, 2004
Omar Mohammad Al-Toumy
Al-Syaibany, 1979, Falsafah Pendidikan Islam, Alih bahasa Hasan Langgulung, cet. pertama.
Jakarta, Bulan Bintang.
[1] An Nahlawi, Abdurrahman. Pendidikan Islam di Rumah,
Sekolah dan Masyarakat. Jakarta :Gema Insani. 1995.hal.17
[2] Armai, Arief. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan
Islam. Jakarta : Ciputat Press, 2002.hal.27
[4] Arief, Armai , Pengantar Ilmu Dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat
Press, 2007hal.22
[5] Omar Mohammad Al-Toumy Al-Syaibany, 1979, Falsafah Pendidikan Islam, Alih bahasa Hasan Langgulung, cet. pertama. Jakarta, Bulan Bintang.hal.41
[7]
Daradjat,
Zakiah , dkk, Metodik Khusus Pengajaran
Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1995.hal.68
[8]
Armai, Arief. Pengantar Ilmu dan
Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta : Ciputat Press, 2002.hal.36
No comments:
Post a Comment